Jakarta: Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq menyebut surat edaran bakal calon legislatif (bacaleg) dari DPP PKS adalah upaya untuk menyortir kader loyalis Anis Matta. Nama-nama bacaleg petahana yang ingin kembali maju di Pileg 2019 dijegal.
"Orang yang mengikuti situasi konflik di PKS akan sangat mudah berkesimpulan bahwa ini bisa jadi salah satu cara mulai menyeleksi, menyortir caleg PKS agar steril terindikasi loyalis Anis Matta," kata Mahfudz saat dihubungi Medcom.id, Senin, 16 Juli 2018.
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengakui ada pihak-pihak yang berupaya menyingkirkan Anis Matta dan loyalisnya dari PKS. Salah satunya terlihat dari upaya menghalangi bacaleg loyalis Anis Matta maju di Pileg 2019.
"Yang saya ikuti di PKS pihak-pihak yang menginginkan hengkangnya Anis Matta dari PKS. Kemudian ketika sudah hengkang membuat kendaraan baru. Ada upaya dari dalam PKS yang mengkondisikan itu," jelasnya.
Baca juga: PKS Dirundung Perpecahan
Sebelumnya, beredar surat DPP PKS tertanggal 29 Juni 2018 yang ditujukan kepada bacaleg untuk kursi DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Surat edaran bernomor 02/D/EDR/DPP-PKS/2018 itu memuat hasil rapat dewan pimpinan pusat (DPP) pada 27 Juni 2018. Isinya mewajibkan bakal calon anggota DPR/DPRD (BCAD) PKS melampirkan dokumen tambahan.
Ada tiga poin lampiran tambahan di antaranya :
1. Memastikan surat pernyataan BCAD (bakal calon anggota dewan) yang telah ditandantangani sebelumnya tersampaikan di setiap level struktur yang ditetapkan.
2. Mengisi dan menandatangani surat pernyataan bersedia mengundurkan diri yang terlampir bersama surat edaran ini.
3. Mengisi dan menandatangani surat pengunduran diri bertanggal kosong yang terlampir bersama surat edaran ini.
Jakarta: Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq menyebut surat edaran bakal calon legislatif (bacaleg) dari DPP PKS adalah upaya untuk menyortir kader loyalis Anis Matta. Nama-nama bacaleg petahana yang ingin kembali maju di Pileg 2019 dijegal.
"Orang yang mengikuti situasi konflik di PKS akan sangat mudah berkesimpulan bahwa ini bisa jadi salah satu cara mulai menyeleksi, menyortir caleg PKS agar steril terindikasi loyalis Anis Matta," kata Mahfudz saat dihubungi
Medcom.id, Senin, 16 Juli 2018.
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengakui ada pihak-pihak yang berupaya menyingkirkan Anis Matta dan loyalisnya dari PKS. Salah satunya terlihat dari upaya menghalangi bacaleg loyalis Anis Matta maju di Pileg 2019.
"Yang saya ikuti di PKS pihak-pihak yang menginginkan hengkangnya Anis Matta dari PKS. Kemudian ketika sudah hengkang membuat kendaraan baru. Ada upaya dari dalam PKS yang mengkondisikan itu," jelasnya.
Baca juga:
PKS Dirundung Perpecahan
Sebelumnya, beredar surat DPP PKS tertanggal 29 Juni 2018 yang ditujukan kepada bacaleg untuk kursi DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Surat edaran bernomor 02/D/EDR/DPP-PKS/2018 itu memuat hasil rapat dewan pimpinan pusat (DPP) pada 27 Juni 2018. Isinya mewajibkan bakal calon anggota DPR/DPRD (BCAD) PKS melampirkan dokumen tambahan.
Ada tiga poin lampiran tambahan di antaranya :
1. Memastikan surat pernyataan BCAD (bakal calon anggota dewan) yang telah ditandantangani sebelumnya tersampaikan di setiap level struktur yang ditetapkan.
2. Mengisi dan menandatangani surat pernyataan bersedia mengundurkan diri yang terlampir bersama surat edaran ini.
3. Mengisi dan menandatangani surat pengunduran diri bertanggal kosong yang terlampir bersama surat edaran ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)