Ketua DPR Bamsoet dan Mendagri  Cahyo Kumolo. Foto: Medcom.id/ Anggi Tondi
Ketua DPR Bamsoet dan Mendagri Cahyo Kumolo. Foto: Medcom.id/ Anggi Tondi

Ketua DPR Minta Tokoh Agama Ikut Jaga Kerukunan Jelang Pemilu

Anggi Tondi Martaon • 18 April 2018 15:48
Jakarta: Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta seluruh pihak saling menghormati, khususnya memasuki tahun politik. Sebab, kerukunan antar umat beragama menjadi kunci sukses berlangsungnya pilkada, pileg, serta pilpres yang aman dan damai.
 
"Kita berharap para alim ulama dan semua tokoh agama bisa turut aktif menjaga ketentraman masyarakat menjelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019. Kita tentu tidak ingin masyarakat terbelah akibat isu SARA dalam pilkada dan pemilu mendatang,” kata Bamsoet dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kesbangpo di Jakarta, Rabu, 18 April 2018.
 
Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua DPD RI Oesman Sapta, serta para tokoh lintas agama.

Bamsoet menyebutkan, Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 bertujuan untuk memperkuat demokrasi negara. Diharapkan, pesta demokrasi berdampak baik terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
"Warga negara Indonesia tidak hanya sekadar hadir, merayakan, terselenggara secara prosedural, lancar, dan aman, tetapi juga dapat dirasakan hasilnya secara substantif oleh rakyat,” kata Bamsoet.
 
Harapan terhadap pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang demokratis tidak mudah. Sebab, sebagai bangsa yang majemuk dan plural, Indonesia memiliki potensi konflik sangat tinggi.
 
"Potensi konflik sosial yang terjadi berasal dari isu SARA. Dari isu SARA tersebut, faktor agama merupakan faktor yang lebih dominan menjadi potensi konflik, bila dibandingkan dengan faktor kesukuan atau hal lainnya. Potensi konflik juga diperuncing dengan keberadaan masyarakat yang dengan mudah diprovokasi berita hoaks dan ujaran kebencian,” kata dia.
 
Oleh karenanya, perlu ada kesadaran dari setiap pihak untuk mampu meredam dan tidak membiarkan konflik sosial mengarah pada disintegrasi bangsa. Negara membutuhkan dukungan dari berbagai pihak guna meningkatkan semangat persatuan dan kebangsaan.
 
"FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) harus terus memupuk rasa persaudaraan dan semangat kebangsaan di masyarakat. Substansi dari rasa kebangsaan adalah kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa karena kesamaan sejarah dan kepentingan masa depan bersama,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan