Jakarta: Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkapkan telah mengistruksikan anggotanya menyimpan produk-produk Prancis untuk sementara waktu. Hal ini untuk mencegah pihak-pihak tak bertanggung jawab merusak produk tersebut.
"Kami sudah koordinasi dengan anggota untuk jaga kerukunan kita menyimpan produk made in France, sebagian kita simpan dan kita keluarkan," ujar Roy dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id, bertajuk MUI Boikot Perancis, Siapa Menangis, Minggu, 8 November 2020.
Roy belum dapat memastikan sampai kapan instruksi ini diberlakukan. Ia berharap bisnis retail tidak mengalami dampak berkepanjangan buntut pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Islam.
"Diharapkan akan cepat selesai. Multiplayer efek yang nantinya tidak kita inginkan, karena kita di sektor hilir, ada sektor hulu yang mempekerjakan tenaga kerja dan kontribusinya banyak," tutur dia.
Ia memastikan jasa retail terus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Roy berharap minat masyarakat tetap tinggi membeli kebutuhan di pasar swalayan.
"Kalau di retail bagaimana bisa buka, bisa dagang. Karena ketika besok buka dan dagang bukan soal profit (tapi) untuk kebutuhan masyarakat," tutur dia.
(Baca: MUI: Sweeping Produk Prancis Bertentangan dengan Ajaran Islam)
Jakarta: Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkapkan telah mengistruksikan anggotanya menyimpan produk-produk
Prancis untuk sementara waktu. Hal ini untuk mencegah pihak-pihak tak bertanggung jawab merusak produk tersebut.
"Kami sudah koordinasi dengan anggota untuk jaga kerukunan kita menyimpan produk
made in France, sebagian kita simpan dan kita keluarkan," ujar Roy dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id, bertajuk MUI Boikot Perancis, Siapa Menangis, Minggu, 8 November 2020.
Roy belum dapat memastikan sampai kapan instruksi ini diberlakukan. Ia berharap bisnis retail tidak mengalami dampak berkepanjangan buntut pernyataan Presiden Prancis
Emmanuel Macron terkait Islam.
"Diharapkan akan cepat selesai.
Multiplayer efek yang nantinya tidak kita inginkan, karena kita di sektor hilir, ada sektor hulu yang mempekerjakan tenaga kerja dan kontribusinya banyak," tutur dia.
Ia memastikan jasa retail terus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Roy berharap minat masyarakat tetap tinggi membeli kebutuhan di pasar swalayan.
"Kalau di retail bagaimana bisa buka, bisa dagang. Karena ketika besok buka dan dagang bukan soal profit (tapi) untuk kebutuhan masyarakat," tutur dia.
(Baca:
MUI: Sweeping Produk Prancis Bertentangan dengan Ajaran Islam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)