Jakarta: Mantan Wamenkumham Denny Indrayana mengaku pernah menolak tawaran kerja sama bernilai fantastis terkait statusnya sebagai advokat. Denny Indrayana bersikukuh mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bermula saat Denny Indrayana menawarkan jasa hukum kepada salah satu partai politik. Penawaran Denny Indrayana direspons partai tersebut.
Tapi ada syarat yang harus dipenuhi Denny Indrayana. Ia harus berhenti mendukung pencalonan Anies Baswedan. Miliaran rupiah akhirnya melayang.
"Saat menawarkan jasa hukum ke satu partai politik, ketua umumnya mengatakan, 'Kita akan memakai kantor mas Denny INTEGRITY, syaratnya hanya satu. Mas Denny tidak boleh mendukung Anies Baswedan sebagai capres'," tulis Denny lewat akun Twitternya, @dennyindrayana, pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Dia bertanya balik kepada ketua umum partai tersebut. Sang ketua umum membalas, "karena saya harus memikirkan keselamatan hidup partai saya.
Akhirnya, kerja sama miliaran rupiah itu batal dijalankan.
Denny Indrayana menegaskan untuk memilih jalan terjal mendukung Anies Baswedan. Sebab, ia sudah mengenal Anies Baswedan saat masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM).
Bahkan, dia mengenal Anies sejak berstatus mahasiswa hingga memanggil Anies dengan "Mister President". Dia mengenal pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama berkuliah di UGM.
"Sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas," ujar dia.
Di samping itu, Denny Indrayana juga memilih Anies Baswedan lantaran memiliki kesamaan dalam menempuh jalan politik. Sama-sama bukan kader partai politik dan bukan konglomerat.
"Saya lebih memilih Anies Baswedan karena chemistry dan nasib yang lebih sama. Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta," beber Denny Indrayana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Mantan Wamenkumham
Denny Indrayana mengaku pernah menolak tawaran kerja sama bernilai fantastis terkait statusnya sebagai advokat. Denny Indrayana bersikukuh mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bermula saat Denny Indrayana menawarkan jasa hukum kepada salah satu partai politik. Penawaran Denny Indrayana direspons partai tersebut.
Tapi ada syarat yang harus dipenuhi Denny Indrayana. Ia harus berhenti mendukung pencalonan
Anies Baswedan. Miliaran rupiah akhirnya melayang.
"Saat menawarkan jasa hukum ke satu partai politik, ketua umumnya mengatakan, 'Kita akan memakai kantor mas Denny INTEGRITY, syaratnya hanya satu. Mas Denny tidak boleh mendukung Anies Baswedan sebagai capres'," tulis Denny lewat akun Twitternya, @dennyindrayana, pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Dia bertanya balik kepada ketua umum partai tersebut. Sang ketua umum membalas, "karena saya harus memikirkan keselamatan hidup partai saya.
Akhirnya, kerja sama miliaran rupiah itu batal dijalankan.
Denny Indrayana menegaskan untuk memilih jalan terjal mendukung Anies Baswedan. Sebab, ia sudah mengenal Anies Baswedan saat masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM).
Bahkan, dia mengenal Anies sejak berstatus mahasiswa hingga memanggil Anies dengan "Mister President". Dia mengenal pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama berkuliah di UGM.
"Sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas," ujar dia.
Di samping itu, Denny Indrayana juga memilih Anies Baswedan lantaran memiliki kesamaan dalam menempuh jalan politik. Sama-sama bukan kader partai politik dan bukan konglomerat.
"Saya lebih memilih Anies Baswedan karena
chemistry dan nasib yang lebih sama. Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta," beber Denny Indrayana.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)