Jakarta: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara meminta para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) aktif berkomunikasi ke masyarakat. BEM Nusantara menilai polemik terjadi karena para pembantu Presiden Joko Widodo tidak aktif berkomunikasi dengan masyarakat.
"Terkait kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak), bahan pokok, PPN 11 persen, hingga masa jabatan tiga periode ini diakibatkan kurangnya komunikasi kepada rakyat. Sehingga semuanya menjadi gaduh,” ujar Koordinator Advokasi dan Gerakan Nasional BEM Nusantara, Akhmad Faizin, dalam keterangannya, Minggu, 10 April 2022.
Faizin menerangkan kebijakan seperti kenaikan harga BBM hingga PPN dibuat berdasarkan kajian dan analisis oleh pemerintah. Namun pemberlakuannya terkesan tiba-tiba.
"Hal ini tidak tersampaikan dengan baik ke masyarakat," ungkap dia.
Baca: Demo 11 April, Rektor IPB: Tetap Tertib Jangan Terprovokasi
Sekretaris Pusat BEM Nusantara, Ridho Alamsyah, meminta para menteri aktif berkomunikasi ke masyarakat. Terlebih di era digital seperti saat ini.
"Karena di era digital ini sangat mudah untuk berbagi informasi dan komunikasi ke masyarakat. Hal itu seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para menteri," kata Ridho.
Ridho mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi. Ridho juga meminta pemerintah fokus dengan permasalahan saat ini.
"Kami meminta pemerintah menemukan solusi atas kelangkaan, kenaikan harga barang pokok, serta BBM. Karena ini dinilai sangat mencekik masyarakat di situasi pandemi covid-19," tuturnya.
Jakarta: Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Nusantara meminta para menteri dalam
Kabinet Indonesia Maju (KIM) aktif berkomunikasi ke masyarakat. BEM Nusantara menilai polemik terjadi karena para pembantu Presiden Joko Widodo tidak aktif berkomunikasi dengan masyarakat.
"Terkait kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak), bahan pokok, PPN 11 persen, hingga masa jabatan tiga periode ini diakibatkan kurangnya komunikasi kepada rakyat. Sehingga semuanya menjadi gaduh,” ujar Koordinator Advokasi dan Gerakan Nasional BEM Nusantara, Akhmad Faizin, dalam keterangannya, Minggu, 10 April 2022.
Faizin menerangkan kebijakan seperti kenaikan harga BBM hingga PPN dibuat berdasarkan kajian dan analisis oleh pemerintah. Namun pemberlakuannya terkesan tiba-tiba.
"Hal ini tidak tersampaikan dengan baik ke masyarakat," ungkap dia.
Baca:
Demo 11 April, Rektor IPB: Tetap Tertib Jangan Terprovokasi
Sekretaris Pusat BEM Nusantara, Ridho Alamsyah, meminta para menteri aktif berkomunikasi ke masyarakat. Terlebih di era digital seperti saat ini.
"Karena di era digital ini sangat mudah untuk berbagi informasi dan komunikasi ke masyarakat. Hal itu seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para menteri," kata Ridho.
Ridho mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi. Ridho juga meminta pemerintah fokus dengan permasalahan saat ini.
"Kami meminta pemerintah menemukan solusi atas kelangkaan, kenaikan harga barang pokok, serta BBM. Karena ini dinilai sangat mencekik masyarakat di situasi pandemi covid-19," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)