Metrortvnews.com, Jakarta: Indonesia Indicator (I2) menganalisis pemberitaan sepanjang 2016. Presiden Joko Widodo dan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, masing-masing menjadi orang nomor satu di pemberitaan dengan kategori berbeda.
Jokowi menjadi top person atau figur yang paling banyak diberitakan dan disebut dalam pemberitaan oleh media sepanjang 2016. Sedangkan Basuki atau Ahok menjadi top influencer atau narasumber yang paling banyak memberikan pernyataan di pemberitaan media online selama 2016.
Hal itu disampaikan Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, Jumat (30/12/2016). Indonesia Indicator, sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis menggunakan software artificial intelligence (AI).
Hasil riset menyebutkan, dari 6.874.628 pemberitaan 1.443 media online, 1 Januari hingga 5 Desember, figur Jokowi diberitakan sebanyak 370.779. "Top person tidak harus memberikan pernyataan di media," ujar Rustika saat memaparkan hasil risetnya bertajuk Tokoh dalam Berita.
Figur lain yang menjadi top person 2016 adalah Ahok (257.113 berita), Wakil Presiden Jusuf Kalla (78.492 berita), Kapolri Jenderal Tito Karnavian (56.486 berita), Djarot Syaiful Hidayat (44.453 berita).
"Untuk mendapatkan 10 nama figur Indonesia yang terbanyak diberitakan media, diperlukan 16 nama dari 200 nama tersebut. Enam nama lainnya adalah Jose Mourinho, Christiano Ronaldo, Donald Trump, Lionel Messi, Jessica Kumala Wongso, serta Wayan Mirna Salihin," ungkap Rustika.
Hal itu, kata Rustika, menandakan bahwa Jose Morinho dan Christiano Ronaldo merupakan figur yang paling banyak dicari di Indonesia, bersaing dengan nama-nama populer lainnya.
"Sementara itu kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh Jesssica Kumala Wongso menjadi isu kriminalitas terbesar yang diberitakan oleh media sepanjang 2016," tutur Rustika.
Untuk kategori top influencer 2016, Ahok nomor satu karena menjadi narasumber yang paling banyak memberikan pernyataan di pemberitaan media online.
Menurut Rustika, dari sebanyak 6.874.628 pemberitaan pada 1.443 media online, pernyataan Basuki Tjahaja Purnama paling banyak dikutip di seluruh media berbahasa Indonesia, yakni mencapai 329.796 pernyataan.
Disusul Jokowi 280.742 pernyataan, Tito Karnavian 99.362 pernyataan, Jusuf Kalla 91.069 pernyataan, dan Arief Yahya 88.878 pernyataan yang dikutip oleh media.
"Influencer dapat dikatakan pihak yang berpengaruh karena penyataannya disebarluaskan oleh media, dan berpotensi membentuk opini publik," papar Rustika.
Rustika menuturkan, media meminta pernyataan kepada influencer untuk pernyataan sikap, keterangan atau klarifikasi, keterangan ilmiah atau akademis, informasi yang bersifat kebijakan, status hukum, dan lainnya.
Dia memaparkan, isu Pilkada DKI, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, dinamika politik Setya Novanto, Pilpres Amerika, serta bola adalah perbincangan paling hangat di media Indonesia selama 2016.
Dari 200 nama terbanyak diberitakan media online berbahasa Indonesia, kata dia, sebanyak 61 figur berasal dari luar Indonesia. Ini berarti bahwa 30 persen tokoh yang paling banyak diberitakan media merupakan tokoh dunia.
Sementara itu, figur dari dunia sepakbola asing paling mendominasi yakni sebanyak 46 figur atau sebesar 23 persen dari 200 nama.
Menurut Rustika, isu tentang kriminalitas yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian sebesar enam persen dari seluruh isu nasional yang ada. Isu tersebut diisi oleh kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Gatot Bradjamusti, Kanjeng Taat Pribadi, Krishna Murti, serta isu korupsi.
Secara keseluruhan, nama yang paling banyak diberitakan di media merupakan figur yang menduduki jabatan pemerintahan (37 persen), disusul atlet (30 persen), politisi (16 persen), serta Polri (6 persen).
Pejabat mendapatkan panggung paling besar yakni sebanyak 48 persen, berita tentang atlet 23 persen,
serta berita tentang politisi sebanyak 16 persen.
Setahun terakhir, kata Rustika, isu tentang politik lebih menarik dibandingkan dengan isu lainnya. Hal itu terbukti dari jumlah pemberitaan politik di Indonesia yang dihimpun dari 200 nama tersebut mencapai jumlah 49 persen, disusul bidang olahraga 23 persen dan bidang keamanan sebanyak delapan persen.
Indonesia Indicator juga mengumpulkan pemberitaan dari media berbahasa Inggris dari 139 negara. Menurut Rustika, jumlah pemberitaan mencapai 6.676.349 berita.
Dari jumlah pemberitaan ini, Indonesia Indicator menemukan 10 figur yang paling banyak diberitakan di media asing berbahasa Inggris dari 139 negara dan Presiden Jokowi berada di posisi ke-41. (Antara)
Metrortvnews.com, Jakarta: Indonesia Indicator (I2) menganalisis pemberitaan sepanjang 2016. Presiden Joko Widodo dan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, masing-masing menjadi orang nomor satu di pemberitaan dengan kategori berbeda.
Jokowi menjadi
top person atau figur yang paling banyak diberitakan dan disebut dalam pemberitaan oleh media sepanjang 2016. Sedangkan Basuki atau Ahok menjadi
top influencer atau narasumber yang paling banyak memberikan pernyataan di pemberitaan media
online selama 2016.
Hal itu disampaikan Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, Jumat (30/12/2016). Indonesia Indicator, sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis menggunakan software artificial intelligence (AI).
Hasil riset menyebutkan, dari 6.874.628 pemberitaan 1.443 media online, 1 Januari hingga 5 Desember, figur Jokowi diberitakan sebanyak 370.779. "
Top person tidak harus memberikan pernyataan di media," ujar Rustika saat memaparkan hasil risetnya bertajuk
Tokoh dalam Berita.
Figur lain yang menjadi
top person 2016 adalah Ahok (257.113 berita), Wakil Presiden Jusuf Kalla (78.492 berita), Kapolri Jenderal Tito Karnavian (56.486 berita), Djarot Syaiful Hidayat (44.453 berita).
"Untuk mendapatkan 10 nama figur Indonesia yang terbanyak diberitakan media, diperlukan 16 nama dari 200 nama tersebut. Enam nama lainnya adalah Jose Mourinho, Christiano Ronaldo, Donald Trump, Lionel Messi, Jessica Kumala Wongso, serta Wayan Mirna Salihin," ungkap Rustika.
Hal itu, kata Rustika, menandakan bahwa Jose Morinho dan Christiano Ronaldo merupakan figur yang paling banyak dicari di Indonesia, bersaing dengan nama-nama populer lainnya.
"Sementara itu kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh Jesssica Kumala Wongso menjadi isu kriminalitas terbesar yang diberitakan oleh media sepanjang 2016," tutur Rustika.
Untuk kategori top influencer 2016, Ahok nomor satu karena menjadi narasumber yang paling banyak memberikan pernyataan di pemberitaan media
online.
Menurut Rustika, dari sebanyak 6.874.628 pemberitaan pada 1.443 media
online, pernyataan Basuki Tjahaja Purnama paling banyak dikutip di seluruh media berbahasa Indonesia, yakni mencapai 329.796 pernyataan.
Disusul Jokowi 280.742 pernyataan, Tito Karnavian 99.362 pernyataan, Jusuf Kalla 91.069 pernyataan, dan Arief Yahya 88.878 pernyataan yang dikutip oleh media.
"Influencer dapat dikatakan pihak yang berpengaruh karena penyataannya disebarluaskan oleh media, dan berpotensi membentuk opini publik," papar Rustika.
Rustika menuturkan, media meminta pernyataan kepada influencer untuk pernyataan sikap, keterangan atau klarifikasi, keterangan ilmiah atau akademis, informasi yang bersifat kebijakan, status hukum, dan lainnya.
Dia memaparkan, isu Pilkada DKI, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, dinamika politik Setya Novanto, Pilpres Amerika, serta bola adalah perbincangan paling hangat di media Indonesia selama 2016.
Dari 200 nama terbanyak diberitakan media
online berbahasa Indonesia, kata dia, sebanyak 61 figur berasal dari luar Indonesia. Ini berarti bahwa 30 persen tokoh yang paling banyak diberitakan media merupakan tokoh dunia.
Sementara itu, figur dari dunia sepakbola asing paling mendominasi yakni sebanyak 46 figur atau sebesar 23 persen dari 200 nama.
Menurut Rustika, isu tentang kriminalitas yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian sebesar enam persen dari seluruh isu nasional yang ada. Isu tersebut diisi oleh kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Gatot Bradjamusti, Kanjeng Taat Pribadi, Krishna Murti, serta isu korupsi.
Secara keseluruhan, nama yang paling banyak diberitakan di media merupakan figur yang menduduki jabatan pemerintahan (37 persen), disusul atlet (30 persen), politisi (16 persen), serta Polri (6 persen).
Pejabat mendapatkan panggung paling besar yakni sebanyak 48 persen, berita tentang atlet 23 persen,
serta berita tentang politisi sebanyak 16 persen.
Setahun terakhir, kata Rustika, isu tentang politik lebih menarik dibandingkan dengan isu lainnya. Hal itu terbukti dari jumlah pemberitaan politik di Indonesia yang dihimpun dari 200 nama tersebut mencapai jumlah 49 persen, disusul bidang olahraga 23 persen dan bidang keamanan sebanyak delapan persen.
Indonesia Indicator juga mengumpulkan pemberitaan dari media berbahasa Inggris dari 139 negara. Menurut Rustika, jumlah pemberitaan mencapai 6.676.349 berita.
Dari jumlah pemberitaan ini, Indonesia Indicator menemukan 10 figur yang paling banyak diberitakan di media asing berbahasa Inggris dari 139 negara dan Presiden Jokowi berada di posisi ke-41. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)