Jakarta: Partai Bulan Bintang (PBB) membuka peluang masuk dalam koalisi yang mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden 2019. Bahkan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra akan disodorkan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Mungkin bisa saja kita sodorkan beliau sebagai wakil, bisa saja jadi wakilnya Pak Jokowi, bisa saja," kata Sekertaris Jenderal PBB Afriansyah di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Minggu 4 Maret 2018.
Menurut dia, koalisi mendukung Jokowi-Yusril cukup terbuka. Meski begitu, tak menutup kemungkinan juga PBB akan berkoalisi dengan partai yang mengusung calon presiden lainnya.
Baca: PBB Berharap Dapat Nomor Urut 19
Dirinya menambahkan, PBB akan segera mempersiapkan diri untuk bertarung di Pemilu 2019. PBB menargetkan memperoleh lima persen suara dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kami akan menggenjot ketertinggalan ini dengan infrastruktur yang sudah kami siapkan dari PAC sampai ranting, harus kita kuatkan dan ini program sudah jalan," jelas dia.
Sebelumnya, PBB ditetapkan sebagai partai politik peserta Pemilu 2019 usai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengabulkan gugatan PBB terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0Kv3EarN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Partai Bulan Bintang (PBB) membuka peluang masuk dalam koalisi yang mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden 2019. Bahkan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra akan disodorkan sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Mungkin bisa saja kita sodorkan beliau sebagai wakil, bisa saja jadi wakilnya Pak Jokowi, bisa saja," kata Sekertaris Jenderal PBB Afriansyah di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Minggu 4 Maret 2018.
Menurut dia, koalisi mendukung Jokowi-Yusril cukup terbuka. Meski begitu, tak menutup kemungkinan juga PBB akan berkoalisi dengan partai yang mengusung calon presiden lainnya.
Baca: PBB Berharap Dapat Nomor Urut 19
Dirinya menambahkan, PBB akan segera mempersiapkan diri untuk bertarung di Pemilu 2019. PBB menargetkan memperoleh lima persen suara dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kami akan menggenjot ketertinggalan ini dengan infrastruktur yang sudah kami siapkan dari PAC sampai ranting, harus kita kuatkan dan ini program sudah jalan," jelas dia.
Sebelumnya, PBB ditetapkan sebagai partai politik peserta Pemilu 2019 usai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengabulkan gugatan PBB terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)
