medcom.id, Jakarta: Partai Golkar meyakini peningkatan elektabilitas Joko Widodo karena kinerja pemerintahan yang dinilai sudah lebih baik. Pun peran partai berlambang pohon beringin yang mendukung kebijakan pemerintah.
"Kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Jokowi juga tidak lepas dari peran Partai Golkar yang selalu mendukung kebijakan pemerintahan pak Jokowi, terutama kebijakan-kebijakan di DPR," kata Wakil Sekjen DPP Golkar Ace Hasan Syadzily saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat 5 Oktober 2017.
Namun, tren terkereknya elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus terjaga hingga pilpres 2019 tiba. Golkar punya berbagai strategi untuk memenangkan Jokowi kembali menjadi RI1.
Pertama, jelasnya, mendukung kebijakan pemerintah lewat peran partai di parlemen. Selanjutnya, kader-kader Golkar diinstruksikan untuk menyosialisasikan kesuksesan kebijakan pemerintahan Jokowi hingga ke tingkat akar rumput.
"Ketiga, Partai Golkar meminta kepada seluruh kader untuk mengampanyekan pak Jokowi sebagai capres Partai Golkar tahun 2019," ungkap Ace.
Baca: 4 Partai Pendukung Jokowi Matangkan Strategi Pilpres 2019
Terpenting, upaya tersebut harus diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat. "Masih ada dua tahun ke depan Pemerintahan Jokowi untuk memelihara dan terus meningkatkan kinerjanya," pungkas dia.
Dalam hasil survei SMRC yang dirilis Kamis 5 Oktober 2017, elektabilitas Joko Widodo paling tinggi dengan nilai 38,9%. Kemudian diikuti oleh Prabowo 12%, Susilo Bambang Yudhoyono 1,6%, Anies Baswedan 0,9%, Basuki Tjahaja Purnama 0,8%, Jusuf Kalla 0,8%, Hary Tanoesoedibjo 0,6%, Surya Paloh 0,3%, Agus Yudhoyono 0,3% dan Ridwan Kamil 0,3%.
SMRC menggelar survei pada 3-10 September 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 WNI yang sudah memiliki hak pilih. Sampel dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error dari survei ±3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/akW8qjWK" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Partai Golkar meyakini peningkatan elektabilitas Joko Widodo karena kinerja pemerintahan yang dinilai sudah lebih baik. Pun peran partai berlambang pohon beringin yang mendukung kebijakan pemerintah.
"Kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Jokowi juga tidak lepas dari peran Partai Golkar yang selalu mendukung kebijakan pemerintahan pak Jokowi, terutama kebijakan-kebijakan di DPR," kata Wakil Sekjen DPP Golkar Ace Hasan Syadzily saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat 5 Oktober 2017.
Namun, tren terkereknya elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus terjaga hingga pilpres 2019 tiba. Golkar punya berbagai strategi untuk memenangkan Jokowi kembali menjadi RI1.
Pertama, jelasnya, mendukung kebijakan pemerintah lewat peran partai di parlemen. Selanjutnya, kader-kader Golkar diinstruksikan untuk menyosialisasikan kesuksesan kebijakan pemerintahan Jokowi hingga ke tingkat akar rumput.
"Ketiga, Partai Golkar meminta kepada seluruh kader untuk mengampanyekan pak Jokowi sebagai capres Partai Golkar tahun 2019," ungkap Ace.
Baca: 4 Partai Pendukung Jokowi Matangkan Strategi Pilpres 2019
Terpenting, upaya tersebut harus diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat. "Masih ada dua tahun ke depan Pemerintahan Jokowi untuk memelihara dan terus meningkatkan kinerjanya," pungkas dia.
Dalam hasil survei SMRC yang dirilis Kamis 5 Oktober 2017, elektabilitas Joko Widodo paling tinggi dengan nilai 38,9%. Kemudian diikuti oleh Prabowo 12%, Susilo Bambang Yudhoyono 1,6%, Anies Baswedan 0,9%, Basuki Tjahaja Purnama 0,8%, Jusuf Kalla 0,8%, Hary Tanoesoedibjo 0,6%, Surya Paloh 0,3%, Agus Yudhoyono 0,3% dan Ridwan Kamil 0,3%.
SMRC menggelar survei pada 3-10 September 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 WNI yang sudah memiliki hak pilih. Sampel dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error dari survei ±3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)