Bandung: Konektivitas atau tol virtual antarmanusia membutuhkan berbagai koridor. Harus dibangun kecakapan teknis, kecakapan etis, bahkan kesadaran budaya agar masyarakat bisa diuntungkan dengan adanya teknologi digital.
"Yang tidak kalah pentingnya, kita dituntut punya kesadaran yang sangat kuat terhadap keamanan data kita. Kunci keamanan data kita sebetulnya tidak lain adalah diri kita. Kesadaran itu menjadi bagian penting yang diupayakan oleh pemerintah dalam hal ini Kominfo,” ujar Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Widodo Muktiyo, dalam Focus Group Discussion Komunikasi Publik dan Massa bertajuk Masa Depan Komunikasi Publik di Era Metaverse, di Bandung, dikutip Jumat, 30 September 2022.
Menurut Widodo, dalam menghadapi era revolusi digital harus ada kesadaran baru yang dimunculkan, agar manusia tidak dirugikan digitalisasi. Dia menekankan pentingnya memahami metaverse secara komprehensif melalui literasi digital dan peningkatan pemahaman mengenai skill, perhatian kepada security, dan aspek-aspek lain terkait pengembangan sumber daya manusia di bidang digital.
“Harapan kita supaya pemahaman tentang masa depan komunikasi publik di era metaverse ini akan menjadi komunikasi yang makin membawa keadaban masyarakat Indonesia menjadi lebih bagus,” ujar dia.
Guru Besar Fikom Universitas Padjajaran, Eni Maryani, mengatakan metaverse merupakan tren saat ini. Oleh karena itu, kata dia, dengan era ataupun kondisi yang berubah, komunikasi pubik juga harus bisa menyikapi, mengantisipasi, bahkan mengatasi kendala dan memanfaatkan peluang yang ada terkait dengan perkembangan terkait teknologi komunikasi dan informasi.
“Tentu saja kita masih berupaya dengan digitalisasi supaya akses ini lebih merata dan lebih meluas. Itu masih menjadi PR dari segi infrastruktur,” ujar Eni.
Bandung: Konektivitas atau tol virtual antarmanusia membutuhkan berbagai koridor. Harus dibangun kecakapan teknis, kecakapan etis, bahkan kesadaran budaya agar masyarakat bisa diuntungkan dengan adanya teknologi
digital.
"Yang tidak kalah pentingnya, kita dituntut punya kesadaran yang sangat kuat terhadap keamanan data kita. Kunci keamanan data kita sebetulnya tidak lain adalah diri kita. Kesadaran itu menjadi bagian penting yang diupayakan oleh pemerintah dalam hal ini
Kominfo,” ujar Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Widodo Muktiyo, dalam
Focus Group Discussion Komunikasi Publik dan Massa bertajuk Masa Depan Komunikasi Publik di Era Metaverse, di Bandung, dikutip Jumat, 30 September 2022.
Menurut Widodo, dalam menghadapi era revolusi digital harus ada kesadaran baru yang dimunculkan, agar manusia tidak dirugikan digitalisasi. Dia menekankan pentingnya memahami
metaverse secara komprehensif melalui literasi digital dan peningkatan pemahaman mengenai
skill, perhatian kepada
security, dan aspek-aspek lain terkait pengembangan sumber daya manusia di bidang digital.
“Harapan kita supaya pemahaman tentang masa depan komunikasi publik di era
metaverse ini akan menjadi komunikasi yang makin membawa keadaban masyarakat Indonesia menjadi lebih bagus,” ujar dia.
Guru Besar Fikom Universitas Padjajaran, Eni Maryani, mengatakan metaverse merupakan tren saat ini. Oleh karena itu, kata dia, dengan era ataupun kondisi yang berubah, komunikasi pubik juga harus bisa menyikapi, mengantisipasi, bahkan mengatasi kendala dan memanfaatkan peluang yang ada terkait dengan perkembangan terkait teknologi komunikasi dan informasi.
“Tentu saja kita masih berupaya dengan digitalisasi supaya akses ini lebih merata dan lebih meluas. Itu masih menjadi PR dari segi infrastruktur,” ujar Eni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)