Jakarta: Partai NasDem belum membuka nama tokoh yang bakal ditempatkan sebagai pimpinan DPR. Sebagai lima besar pemenang pemilihan legislatif (pileg), NasDem dipastikan mendapat satu kursi pimpinan DPR.
"Kalau itu nanti ditetapkan di DPP (Dewan Pimpinan Pusat) nanti, September bukan sekarang," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Johnny G Plate kepada Medcom.id, Rabu, 26 Juni 2019.
Johnny juga masih menutup kader NasDem yang potensial diajukan menjadi pimpinan DPR. Ia hanya memastikan NasDem akan mengirim tokoh yang tepat mengisi pos tersebut.
"Pokoknya yang cocok dengan tugasnya kan harus yang berpengalaman. Nanti kita bicarakan di DPP, enggak masalah yang penting kan sudah ada jatah," ujarnya.
Kursi pimpinan DPR periode 2019-2024 dipastikan milik partai politik (parpol) peraih kursi terbanyak. Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) menekankan mekanisme pemilihan pimpinan DPR harus tetap mengacu pada sistem proporsional.
Partai yang memenangi kursi terbanyak harus diganjar dengan kursi ketua DPR. Jabatan wakil ketua diduduki partai dengan suara terbanyak kedua dan seterusnya.
Baca: Vatikan Puji Surya Paloh dalam Mewujudkan Toleransi
Merujuk hasil Pileg 2019, PDI Perjuangan berada di urutan teratas. Otomatis, 'Partai Banteng' berhak atas kursi ketua DPR. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, santer mengisi pos tersebut.
Selain PDI Perjuangan dan NasDem, partai yang berhak mengisi pos pimpinan DPR yakni Gerindra, Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, hingga kini belum ada putusan final soal posisi pimpinan DPR ini.
Jakarta: Partai NasDem belum membuka nama tokoh yang bakal ditempatkan sebagai pimpinan DPR. Sebagai lima besar pemenang pemilihan legislatif (pileg), NasDem dipastikan mendapat satu kursi pimpinan DPR.
"Kalau itu nanti ditetapkan di DPP (Dewan Pimpinan Pusat) nanti, September bukan sekarang," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem Johnny G Plate kepada
Medcom.id, Rabu, 26 Juni 2019.
Johnny juga masih menutup kader NasDem yang potensial diajukan menjadi pimpinan DPR. Ia hanya memastikan NasDem akan mengirim tokoh yang tepat mengisi pos tersebut.
"Pokoknya yang cocok dengan tugasnya kan harus yang berpengalaman. Nanti kita bicarakan di DPP, enggak masalah yang penting kan sudah ada jatah," ujarnya.
Kursi pimpinan DPR periode 2019-2024 dipastikan milik partai politik (parpol) peraih kursi terbanyak. Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) menekankan mekanisme pemilihan pimpinan DPR harus tetap mengacu pada sistem proporsional.
Partai yang memenangi kursi terbanyak harus diganjar dengan kursi ketua DPR. Jabatan wakil ketua diduduki partai dengan suara terbanyak kedua dan seterusnya.
Baca: Vatikan Puji Surya Paloh dalam Mewujudkan Toleransi
Merujuk hasil Pileg 2019, PDI Perjuangan berada di urutan teratas. Otomatis, 'Partai Banteng' berhak atas kursi ketua DPR. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, santer mengisi pos tersebut.
Selain PDI Perjuangan dan NasDem, partai yang berhak mengisi pos pimpinan DPR yakni Gerindra, Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, hingga kini belum ada putusan final soal posisi pimpinan DPR ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
