medcom.id, Jakarta: Sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi menyatakan sikap terkait kasus pelanggaran etika Ketua DPR RI Setya Novanto. Mereka menuntut Novanto mengundurkan diri dari jabatannya.
Novanto diminta mundur dari ketua DPR lantaran kasus pencatutan nama sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Internal DPR merasa kasus tersebut membuat situasi di lingkungan kerja DPR semakin tidak kondusif.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) juga dianggap jauh dari harapan publik selama proses sidang etik berjalan. MKD selama proses sidang hanya menjadi forum perdebatan dan pembelaan belaka.
Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin menilai, sikap Novanto terkait pelanggaran etik yang dilakukannya telah menjatuhkan harkat dan martabat DPR sebagai lembaga negara.
"Sehingga kami duduk bersama dan sepakat menyampaikan dengan hormat, demi harga diri yang bersangkutan dan DPR, untuk mengundurkan diri," kata Hasanuddin di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).
Dalam pernyataan sikap tersebut, anggota DPR tidak terbagi dalam dua kubu. Kubu yang dimaksud yakni anggota dari fraksi Koalisi Merah Putih (KMP) dan fraksi-fraksi dari Kerjasama Partai Politik Pendukung Pemerintah (KP3), atau yang dulu dikenal Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Sekarang, kita sudah ada presiden dan akan teruskan perjuangan itu bersama-bersama untuk rakyat. Ini masalah nilai," kata politikus PDIP tersebut.
Adapun pernyataan sikap anggota tersebut yakni:
1. Meminta dengan hormat agar yang terhormat saudara Setya Novanto mengundurkan diri. Pengunduran diri ini demi kehormatan Bapak Setya Novanto sendiri dan demi kehormatan lembaga yang bapak pimpin. Kesediaan bapak untuk mengudurkan diri merupakan pengorbanan yang luhur untuk mengangkat kembali martabat dan derajat DPR yang kita cintai ini.
2. Memberikan dukungan kepada para anggota MKD untuk bersama-sama menyelamatkan wajah DPR RI dan mengambil keputusan yang tepat dalam upaya menegakkan kode etik DPR RI.
Pada akhir pernyataan sikap tersebut, 31 anggota DPR dari berbagai fraksi yang ikut tanda tangan mengenakan pita hitam sebagai simbol dukungan. Pita tersebut bertuliskan #SaveDPR.  
  
  
    medcom.id, Jakarta: Sejumlah anggota DPR dari berbagai fraksi menyatakan sikap terkait kasus pelanggaran etika Ketua DPR RI Setya Novanto. Mereka menuntut Novanto mengundurkan diri dari jabatannya. 
Novanto diminta mundur dari ketua DPR lantaran kasus pencatutan nama sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Joko Widodo. Internal DPR merasa kasus tersebut membuat situasi di lingkungan kerja DPR semakin tidak kondusif. 
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) juga dianggap jauh dari harapan publik selama proses sidang etik berjalan. MKD selama proses sidang hanya menjadi forum perdebatan dan pembelaan belaka.
Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin menilai, sikap Novanto terkait pelanggaran etik yang dilakukannya telah menjatuhkan harkat dan martabat DPR sebagai lembaga negara. 
"Sehingga kami duduk bersama dan sepakat menyampaikan dengan hormat, demi harga diri yang bersangkutan dan DPR, untuk mengundurkan diri," kata Hasanuddin di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015). 
Dalam pernyataan sikap tersebut, anggota DPR tidak terbagi dalam dua kubu. Kubu yang dimaksud yakni anggota dari fraksi Koalisi Merah Putih (KMP) dan fraksi-fraksi dari Kerjasama Partai Politik Pendukung Pemerintah (KP3), atau yang dulu dikenal Koalisi Indonesia Hebat (KIH). 
"Sekarang, kita sudah ada presiden dan akan teruskan perjuangan itu bersama-bersama untuk rakyat. Ini masalah nilai," kata politikus PDIP tersebut. 
Adapun pernyataan sikap anggota tersebut yakni: 
1. Meminta dengan hormat agar yang terhormat saudara Setya Novanto mengundurkan diri. Pengunduran diri ini demi kehormatan Bapak Setya Novanto sendiri dan demi kehormatan lembaga yang bapak pimpin. Kesediaan bapak untuk mengudurkan diri merupakan pengorbanan yang luhur untuk mengangkat kembali martabat dan derajat DPR yang kita cintai ini. 
2. Memberikan dukungan kepada para anggota MKD untuk bersama-sama menyelamatkan wajah DPR RI dan mengambil keputusan yang tepat dalam upaya menegakkan kode etik DPR RI. 
Pada akhir pernyataan sikap tersebut, 31 anggota DPR dari berbagai fraksi yang ikut tanda tangan mengenakan pita hitam sebagai simbol dukungan. Pita tersebut bertuliskan #SaveDPR. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)