medcom.id, Jakarta: Kisruh Partai Golkar membuat Presiden Joko Widodo memanggil petinggi partai yang berkonflik. Setelah Agung Laksono, Jokowi memanggil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie ke Istana.
Ical datang tepat setelah Agung meninggalkan Istana Merdeka, pukul 16.30 WIB. Ical datang tanpa didampingi petinggi Partai Golkar lain.
"Ketemu Ical," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Pratikno menuturkan, Presiden mengundang keduanya untuk memberikan masukan agar konflik partai berlambang beringin itu tidak berkepanjangan. "Ingin mendengarkan dan pemerintah berharap semua masalah selesai," lkata Pratikno.
Meski memberikan masukan, Presiden tidak ikut campur dalam masalah internal di kedua kubu tersebut. "Pemerintah tak ingin ikut campur," tegas mantan Rektor UGM ini.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Agung dan Ical tidak datang berbarengan atas instruksi Presiden. "Mekanisme itu hanya presiden dan hanya dia yang tau," kata Pramono.
medcom.id, Jakarta: Kisruh Partai Golkar membuat Presiden Joko Widodo memanggil petinggi partai yang berkonflik. Setelah Agung Laksono, Jokowi memanggil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie ke Istana.
Ical datang tepat setelah Agung meninggalkan Istana Merdeka, pukul 16.30 WIB. Ical datang tanpa didampingi petinggi Partai Golkar lain.
"Ketemu Ical," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Pratikno menuturkan, Presiden mengundang keduanya untuk memberikan masukan agar konflik partai berlambang beringin itu tidak berkepanjangan. "Ingin mendengarkan dan pemerintah berharap semua masalah selesai," lkata Pratikno.
Meski memberikan masukan, Presiden tidak ikut campur dalam masalah internal di kedua kubu tersebut. "Pemerintah tak ingin ikut campur," tegas mantan Rektor UGM ini.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Agung dan Ical tidak datang berbarengan atas instruksi Presiden. "Mekanisme itu hanya presiden dan hanya dia yang tau," kata Pramono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)