medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih Heru Budi Hartono sebagai pendampingnya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Golkar belum sepenuhnya ikhlas menerima Heru sebagai pendamping Ahok.
"DPP Partai Golkar sesuai keputusan yang ada, menyerahkan kepada Ahok untuk dapat dibicarakan dengan DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Itu akan dibicarakan bersama-sama," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (12/7/2016).
Idrus mengaku pembicaraan DPD dengan Ahok dan pihak terkait pendamping Ahok, masih berlangsung. DPP Golkar menunggu hasil pembicaraan itu.
"Sampai hari ini, DPD belum memberikan kepada kita. Karena, ujung-ujungnya nanti, pasangan itu harus mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari DPP Partai Golkar. Karena yang kita tetapkan dan sahkan kemarin itu, baru Ahok sebagai calon gubernur. Sementara wakilnya, akan dibicarakan," ungkap dia.
Idrus berharap DPD DKI Jakarta cepat melaporkan hasil pembicaraan itu. Sehingga DPP bisa mengeluarkan surat keputusan pengesahan pasangan calon.
"Kita menyerahkan semua agar jangan terlambat. Lebih cepat, lebih baik dan (setelahnya) tentu kita akan bisa mengikuti tahapan Pilkada yang telah ditetapkan KPU dan KPUD," ucap dia.
Terkait calon pendamping Ahok dari internal Golkar, Idrus masih malu-malu mengungkapkannya. Idrus menganggap Ketua DPP Bidang Humas dan Penggalangan Opini Nurul Arifin layak mendampingi Ahok.
"Ini mbak Nurul di sini silakan (tanyakan langsung). Tapi, sudah diserahkan ke DPD. Persoalan nanti, DPD mengonfirmasi mbak Nurul sebagai calon wakil gubernur, itu masalahnya lain. Tapi, sudah diserahkan di sana," kata dia.
Idrus menegaskan dukungan Golkar kepada Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada serentak 2017 sudah final. DPP sudah mengeluarkan SK tersebut, kemudian, telah diberikan kepada DPD dan sudah disampaikan kepada Ahok.
"Sehingga dengan demikian, keputusan Partai Golkar ini sudah final. Tugasnya seluruh kader Partai Golkar, wajib hukumnya untuk memperjuangkan dan melaksanakan keputusan DPP Partai Golkar tentang pencalonan Ahok pada Pilkada 2017 mendatang," tandas dia.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih Heru Budi Hartono sebagai pendampingnya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Golkar belum sepenuhnya ikhlas menerima Heru sebagai pendamping Ahok.
"DPP Partai Golkar sesuai keputusan yang ada, menyerahkan kepada Ahok untuk dapat dibicarakan dengan DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Itu akan dibicarakan bersama-sama," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (12/7/2016).
Idrus mengaku pembicaraan DPD dengan Ahok dan pihak terkait pendamping Ahok, masih berlangsung. DPP Golkar menunggu hasil pembicaraan itu.
"Sampai hari ini, DPD belum memberikan kepada kita. Karena, ujung-ujungnya nanti, pasangan itu harus mendapatkan persetujuan dan pengesahan dari DPP Partai Golkar. Karena yang kita tetapkan dan sahkan kemarin itu, baru Ahok sebagai calon gubernur. Sementara wakilnya, akan dibicarakan," ungkap dia.
Idrus berharap DPD DKI Jakarta cepat melaporkan hasil pembicaraan itu. Sehingga DPP bisa mengeluarkan surat keputusan pengesahan pasangan calon.
"Kita menyerahkan semua agar jangan terlambat. Lebih cepat, lebih baik dan (setelahnya) tentu kita akan bisa mengikuti tahapan Pilkada yang telah ditetapkan KPU dan KPUD," ucap dia.
Terkait calon pendamping Ahok dari internal Golkar, Idrus masih malu-malu mengungkapkannya. Idrus menganggap Ketua DPP Bidang Humas dan Penggalangan Opini Nurul Arifin layak mendampingi Ahok.
"Ini mbak Nurul di sini silakan (tanyakan langsung). Tapi, sudah diserahkan ke DPD. Persoalan nanti, DPD mengonfirmasi mbak Nurul sebagai calon wakil gubernur, itu masalahnya lain. Tapi, sudah diserahkan di sana," kata dia.
Idrus menegaskan dukungan Golkar kepada Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada serentak 2017 sudah final. DPP sudah mengeluarkan SK tersebut, kemudian, telah diberikan kepada DPD dan sudah disampaikan kepada Ahok.
"Sehingga dengan demikian, keputusan Partai Golkar ini sudah final. Tugasnya seluruh kader Partai Golkar, wajib hukumnya untuk memperjuangkan dan melaksanakan keputusan DPP Partai Golkar tentang pencalonan Ahok pada Pilkada 2017 mendatang," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)