medcom.id, Jakarta: Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berjalan hampir tiga tahun. Dalam catatan Ketua MPR Zulkifli Hasan, ada sejumlah program yang mendapat predikat baik, namun ada juga yang tidak.
Zulkifli mengapresiasi pembangunan infrastruktur selama pemerintahan Jokowi. Namun, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus cepat ditangani.
"Seperti lapangan pekerjaan. Ini agak sulit. Ada beberapa kabupaten yang didominasi a pekerja asing, sedangkan warga kita sulit mendapatkan pekerjaan di sana," kata Zulkifli di gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.
Baca: Pemerintahan Jokowi-JK Diharap Terus Perjuangkan Pembangunan dari Pinggiran
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini juga mengkritisi menurunnya kesejahteraan masyarakat. Beberapa kali harga kebutuhan pokok melonjak.
"Kebutuhan pokok pada naik. Ini yang berat bagi publik," ujarnya. Zulkifli berharap Jokowi dan JK fokus menyelesaikan janji-janji kampanyenya.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut ada catatan sejarah dalam pembangunan jalan tol. Pada pemerintahan dahulu, selama sepuluh tahun lamanya pembangunan jalan tol hanya sepanjang 390 kilometer (km). Sementara saat pemerintah Jokowi-JK, pembangunan jalan tol mencapai 560 km.
"Sebagai contoh yang mudah saja dari 2004 ke 2014 penambahan pembangunan jalan tol 390 km. Itu yang sudah terbangun 10 tahun. Selama tiga tahun 2015-2017 sudah selesai dan dipakai 560 km," kata Rini beberapa waktu lalu.
Baca: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Capai 68 Persen
Ia menguncapkan terima kasih kepada para perusahaan BUMN karya yang bisa mewujudkan pembangunan jalan tol ini. Hal itu diharapkan bisa memberi efek positif bagi masyarakat dan nantinya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Menurut Rini, jalan tol merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting. Pasalnya, bukan hanya sebagai sarana mengangkut orang. Jalan tol juga sebagai penggerak perekonomian. Kondisi ini juga diharapkan memberi efek terhadap peningkatan daya saing Indonesia.
"Saya berterima kasih direksi karya dengan kerja keras kita, bisa membangun lebih dari sejarahnya selama 10 tahun itu 390 km. Tapi selama kita tiga tahun, kita bisa bangun 560 km," ujarnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/wkBAvZ4b" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berjalan hampir tiga tahun. Dalam catatan Ketua MPR Zulkifli Hasan, ada sejumlah program yang mendapat predikat baik, namun ada juga yang tidak.
Zulkifli mengapresiasi pembangunan infrastruktur selama pemerintahan Jokowi. Namun, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus cepat ditangani.
"Seperti lapangan pekerjaan. Ini agak sulit. Ada beberapa kabupaten yang didominasi a pekerja asing, sedangkan warga kita sulit mendapatkan pekerjaan di sana," kata Zulkifli di gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.
Baca:
Pemerintahan Jokowi-JK Diharap Terus Perjuangkan Pembangunan dari Pinggiran
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini juga mengkritisi menurunnya kesejahteraan masyarakat. Beberapa kali harga kebutuhan pokok melonjak.
"Kebutuhan pokok pada naik. Ini yang berat bagi publik," ujarnya. Zulkifli berharap Jokowi dan JK fokus menyelesaikan janji-janji kampanyenya.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut ada catatan sejarah dalam pembangunan jalan tol. Pada pemerintahan dahulu, selama sepuluh tahun lamanya pembangunan jalan tol hanya sepanjang 390 kilometer (km). Sementara saat pemerintah Jokowi-JK, pembangunan jalan tol mencapai 560 km.
"Sebagai contoh yang mudah saja dari 2004 ke 2014 penambahan pembangunan jalan tol 390 km. Itu yang sudah terbangun 10 tahun. Selama tiga tahun 2015-2017 sudah selesai dan dipakai 560 km," kata Rini beberapa waktu lalu.
Baca:
Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Capai 68 Persen
Ia menguncapkan terima kasih kepada para perusahaan BUMN karya yang bisa mewujudkan pembangunan jalan tol ini. Hal itu diharapkan bisa memberi efek positif bagi masyarakat dan nantinya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Menurut Rini, jalan tol merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting. Pasalnya, bukan hanya sebagai sarana mengangkut orang. Jalan tol juga sebagai penggerak perekonomian. Kondisi ini juga diharapkan memberi efek terhadap peningkatan daya saing Indonesia.
"Saya berterima kasih direksi karya dengan kerja keras kita, bisa membangun lebih dari sejarahnya selama 10 tahun itu 390 km. Tapi selama kita tiga tahun, kita bisa bangun 560 km," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)