medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo, pejabat negara, dan para ketua umum partai, menghadiri acara pelantikan pengurus DPP Partai Hanura periode 2016-2020. Acara semakin meriah dengan kehadiran ribuan kader.
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang berharap ini titik awal kebangkitan Hanura. "Saya baru pertama kali pidato di hadapan sekian besar jumlah orang. Ini wargaku dari seluruh Indonesia," kata Oesman memulai pidato politik saat pengukuhan kepengurusan DPP Hanura di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu 22 Februari 2017.
Oso, sapaan Oesman, membangkitkan semangat kader dengan meneriakkan yel-yel, "Bangkit... jaya... menang..."
Ia bangga dan merasa terhormat karena Presiden dan tokoh nasional menghadiri acara ini. Oso menyebut, semua tokoh lintas partai dan dari beragam latar belakang, sebagai sahabat membangun negeri. Sebagai bentuk penghormatan kepada tamu, Oso mengajak semua kader Hanura tepuk tangan.
Menurut Oso, nuansa dalam pengukuhan pengurus Hanura hari ini berbeda dari sebelumnya. Ia berharap, kemeriahan dan semangat di acara pengukuhan pengurus pagi ini menjadi tonggak kebangkitan Hanura.
"Saya ingin, pagi ini, adalah titik awal kita memperkokoh Hanura sebagai alat perjuangan bagi rakyat Indonesia. Partai ini harus solid dan terus memodernisasi organisasi," ujar dia.
Oso ingin kader Hanura semakin solid dan ingat bahwa tugasnya adalah mengabdi kepada negara, bukan perorangan. Soliditias untuk mengisi perjuangan kemerdekaan, membawa manfaat bagi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Itu muara dari perjuangan kita. Bukan kader Hanura jika bisa tidur nyenyak, sementara kesenjangan pembangunan dan ketidakadilan masih terjadi. Kalau kemarin ada yang memaknai Hanura sebagai slogan, sejak pagi ini harus merubah sebagai tindakan nyata," tegas Oso.
Pada pilkada serentak tahun ini di 101 daerah, Oso menyampaikan, Hanura mampu meraih kemenangan sekitar 50%. Dari kemenangan itu, 12 pilkada di antaranya diikuti kader Hanura.
Dalam konteks pemilu legislatif, Oso menyebut, kepercayaan masyarakat kepada Hanura terus meningkat. Karena itu, Oso yakin, Hanura mampu bersaing dengan partai lain pada pemilu 2019.
Oso mengatakan, kader Hanura ada yang menjadi menteri, duduk di legislatif, dan menjadi senator. Ia mengatakan, bergabungnya para senator ke Hanura tidak lepas dari kesamaan platform dan desakan dari konstituen agar perjuangan melepaskan kesenjangan maksimal.
"Itu modal besar Hanura menyongsong perpolitikan di masa datang," katanya.
Ke depan, pekerjaan kader Hanura adalah mempercepat usaha membenahi diri, konsolidasi hingga tingkat ranting harus segera selesai, kaderisasi untuk memperkuat keimanan politik, menjaga kader agar selalu berpedoman pada Pancasila, UU 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo, pejabat negara, dan para ketua umum partai, menghadiri acara pelantikan pengurus DPP Partai Hanura periode 2016-2020. Acara semakin meriah dengan kehadiran ribuan kader.
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang berharap ini titik awal kebangkitan Hanura. "Saya baru pertama kali pidato di hadapan sekian besar jumlah orang. Ini wargaku dari seluruh Indonesia," kata Oesman memulai pidato politik saat pengukuhan kepengurusan DPP Hanura di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu 22 Februari 2017.
Oso, sapaan Oesman, membangkitkan semangat kader dengan meneriakkan yel-yel, "Bangkit... jaya... menang..."
Ia bangga dan merasa terhormat karena Presiden dan tokoh nasional menghadiri acara ini. Oso menyebut, semua tokoh lintas partai dan dari beragam latar belakang, sebagai sahabat membangun negeri. Sebagai bentuk penghormatan kepada tamu, Oso mengajak semua kader Hanura tepuk tangan.
Menurut Oso, nuansa dalam pengukuhan pengurus Hanura hari ini berbeda dari sebelumnya. Ia berharap, kemeriahan dan semangat di acara pengukuhan pengurus pagi ini menjadi tonggak kebangkitan Hanura.
"Saya ingin, pagi ini, adalah titik awal kita memperkokoh Hanura sebagai alat perjuangan bagi rakyat Indonesia. Partai ini harus solid dan terus memodernisasi organisasi," ujar dia.
Oso ingin kader Hanura semakin solid dan ingat bahwa tugasnya adalah mengabdi kepada negara, bukan perorangan. Soliditias untuk mengisi perjuangan kemerdekaan, membawa manfaat bagi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Itu muara dari perjuangan kita. Bukan kader Hanura jika bisa tidur nyenyak, sementara kesenjangan pembangunan dan ketidakadilan masih terjadi. Kalau kemarin ada yang memaknai Hanura sebagai slogan, sejak pagi ini harus merubah sebagai tindakan nyata," tegas Oso.
Pada pilkada serentak tahun ini di 101 daerah, Oso menyampaikan, Hanura mampu meraih kemenangan sekitar 50%. Dari kemenangan itu, 12 pilkada di antaranya diikuti kader Hanura.
Dalam konteks pemilu legislatif, Oso menyebut, kepercayaan masyarakat kepada Hanura terus meningkat. Karena itu, Oso yakin, Hanura mampu bersaing dengan partai lain pada pemilu 2019.
Oso mengatakan, kader Hanura ada yang menjadi menteri, duduk di legislatif, dan menjadi senator. Ia mengatakan, bergabungnya para senator ke Hanura tidak lepas dari kesamaan platform dan desakan dari konstituen agar perjuangan melepaskan kesenjangan maksimal.
"Itu modal besar Hanura menyongsong perpolitikan di masa datang," katanya.
Ke depan, pekerjaan kader Hanura adalah mempercepat usaha membenahi diri, konsolidasi hingga tingkat ranting harus segera selesai, kaderisasi untuk memperkuat keimanan politik, menjaga kader agar selalu berpedoman pada Pancasila, UU 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)