Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong kerukunan antarumat di Indonesia melalui Badan Persaudaraan Antar Iman (Berani). Badan otonom tersebut bertugas mewujudkan pilar-pilar kebhinekaan di Tanah Air.
"Hidup ini harus tolong menolong tanpa membedakan asal usul suku agama. Untuk mewujudkan itu semua, PKB menghadirkan Berani," kata Sekretaris Jendral PKB, Hasanuddin Wahid, melalui keterangan tertulis, Minggu, 12 Maret 2023.
Menurut dia, badan yang dideklarasikan di Banten itu menyasar benih-benih intoleransi yang berpotensi mengganggu kebhinekaan. Hasanuddin mengatakan hal tersebut sesuai muruah deklarasi Berani pada Oktober 2022 di Banten, yang sempat diguncang isu intoleransi di CIlegon.
"Kita mau buktikan, tunjukan, jika Banten tidak seperti yang disangkakan," ujar Hasanuddin.
Ketua DPP Berani, Lorens Manuputty, mengatakan badan otonom PKB tersebut bakal dibesarkan dengan membentuk DPW di 38 provinsi di Indonesia. Ketua DPW Berani Banten Hiskia Bangun mengamini hal itu.
Pihaknya bakal mengikuti instruksi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk mendorong kerukunan antarumat beragama.
"Dari situ kita akan bergerak untuk coba perlahan mengikis intoleransi yang ada di Banten ini. Dalam arti kita melakukan kegiatan dengan masyarakat langsung melibatkan 6 agama yang ada di Banten," ujar Hiskia.
Pihaknya terjun langsung ke masyarakat dengan melibatkan 6 tokoh agama. Cara itu dinilai efektif memberikan edukasi untuk mengikis intoleransi.
"Langsung ke akar rumputnya, ada nanti isu-isu soal agama segala macam, kita tinggal berkolaborasi sama 6 tokoh agama ini untuk kembali merajut Kebhinekaan," katanya.
Menurut Hiskia, hampir semua daerah di Banten rawan terserang isu agama. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan permasalahan intoleransi di Cilegon.
"Kita bicara daerah rawan sebenarnya hampir semuanya. Kalau kita bicara jujur, Kabupaten Tangerang sendiri pun masih ada juga. Saat ini kita sedang merajut kebhinekaan di Cilegon. Itu yang baru kita lihat, yang baru kita fasilitasi," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (
PKB) mendorong kerukunan antarumat di Indonesia melalui Badan Persaudaraan Antar Iman (Berani). Badan otonom tersebut bertugas mewujudkan pilar-pilar kebhinekaan di Tanah Air.
"Hidup ini harus tolong menolong tanpa membedakan asal usul suku agama. Untuk mewujudkan itu semua,
PKB menghadirkan Berani," kata Sekretaris Jendral PKB, Hasanuddin Wahid, melalui keterangan tertulis, Minggu, 12 Maret 2023.
Menurut dia, badan yang dideklarasikan di Banten itu menyasar benih-benih intoleransi yang berpotensi mengganggu kebhinekaan. Hasanuddin mengatakan hal tersebut sesuai muruah deklarasi Berani pada Oktober 2022 di Banten, yang sempat diguncang isu intoleransi di CIlegon.
"Kita mau buktikan, tunjukan, jika Banten tidak seperti yang disangkakan," ujar Hasanuddin.
Ketua DPP Berani, Lorens Manuputty, mengatakan badan otonom PKB tersebut bakal dibesarkan dengan membentuk DPW di 38 provinsi di Indonesia. Ketua DPW Berani Banten Hiskia Bangun mengamini hal itu.
Pihaknya bakal mengikuti instruksi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk mendorong
kerukunan antarumat beragama.
"Dari situ kita akan bergerak untuk coba perlahan mengikis intoleransi yang ada di Banten ini. Dalam arti kita melakukan kegiatan dengan masyarakat langsung melibatkan 6 agama yang ada di Banten," ujar Hiskia.
Pihaknya terjun langsung ke masyarakat dengan melibatkan 6 tokoh agama. Cara itu dinilai efektif memberikan edukasi untuk mengikis intoleransi.
"Langsung ke akar rumputnya, ada nanti isu-isu soal agama segala macam, kita tinggal berkolaborasi sama 6 tokoh agama ini untuk kembali merajut Kebhinekaan," katanya.
Menurut Hiskia, hampir semua daerah di Banten rawan terserang isu agama. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan permasalahan intoleransi di Cilegon.
"Kita bicara daerah rawan sebenarnya hampir semuanya. Kalau kita bicara jujur, Kabupaten Tangerang sendiri pun masih ada juga. Saat ini kita sedang merajut kebhinekaan di Cilegon. Itu yang baru kita lihat, yang baru kita fasilitasi," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)