Jakarta: Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Demokrat, tak gentar menghadapi wacana pembentukan koalisi besar. Wacana poros itu dinilai sebagai dinamika politik biasa.
"Ya gapapa. Namanya juga ini masih dalam dinamika membuat koalisi besar," kata Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini di DPP PKS saat dikutip Rabu, 19 April 2023.
Jazuli mengatakan PKS sudah terbiasa dengan rival koalisi gemuk. Kondisi ini terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Kala itu Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno hanya didukung oleh PKS dan Partai Gerindra. Sementara, Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' dan Djarot Saiful Hidayat didukung koalisi gemuk, yakni PDIP, Partai Golkar, NasDem, Hanura, PKB, PPP, dan PKPI.
"Dulu di DKI kita berhadapan dengan koalisi besar ya kita hadapi juga," ucap Jazuli.
Jazuli tak masalah dengan munculnya berbagai poros. Hal itu untuk memberikan pilihan bagi publik dan meneguhkan nilai-nilai demokrasi.
"Menegakkan demokrasi dengan memperbanyak pilihan. Sehingga, dengan begitu masyarakat bisa menentukan pilihannya secara bebas, leluasa, ke arah mana yang kira-kira akan diambil," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta:
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Demokrat, tak gentar menghadapi wacana pembentukan koalisi besar. Wacana poros itu dinilai sebagai dinamika politik biasa.
"Ya gapapa. Namanya juga ini masih dalam dinamika membuat koalisi besar," kata Ketua Fraksi
PKS di DPR Jazuli Juwaini di DPP PKS saat dikutip Rabu, 19 April 2023.
Jazuli mengatakan PKS sudah terbiasa dengan rival koalisi gemuk. Kondisi ini terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2017.
Kala itu
Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno hanya didukung oleh PKS dan Partai Gerindra. Sementara, Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' dan Djarot Saiful Hidayat didukung koalisi gemuk, yakni PDIP, Partai Golkar, NasDem, Hanura, PKB, PPP, dan PKPI.
"Dulu di DKI kita berhadapan dengan koalisi besar ya kita hadapi juga," ucap Jazuli.
Jazuli tak masalah dengan munculnya berbagai poros. Hal itu untuk memberikan pilihan bagi publik dan meneguhkan nilai-nilai demokrasi.
"Menegakkan demokrasi dengan memperbanyak pilihan. Sehingga, dengan begitu masyarakat bisa menentukan pilihannya secara bebas, leluasa, ke arah mana yang kira-kira akan diambil," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ABK)