Bengkulu: Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis mengatakan peran perempuan dalam politik di Indonesia saat ini semakin kuat. Hal itu bisa dilihat dari semakin banyaknya kepala daerah, anggota DPR, bahkan menteri perempuan.
"Tercatat ada delapan perempuan yang duduk sebagai menteri di kabinet saat ini. Jumlah yang cukup meningkat, meski masih kurang," ujar Darmayanti, dalam keterangan tertulis, Senin, 30 April 2018.
Namun, masih kata Darmayanti, angka keterwakilan perempuan dalam politik masih rendah. Pada Pilkada 2017, hanya 44 perempuan yang ikut serta baik sebagai calon kepala daerah maupun wakil.
"Faktanya, jumlah ini lebih sedikit karena Pilkada 2017 berlangsung di 101 daerah," ujar senator asal Sumatera Utara.
Momentum Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 akan menjadi ajang pertarungan sekaligus tantangan bagi perempuan Indonesia. Semakin banyak perempuan yang maju dalam kancah perpolitikan, mulai dari level kabupaten, kota, hingga legislatif harus diakomodasi.
"Meski sejauh ini paradigma masyarakat terhadap parlemen masih negatif karena berbagai kasus, dengan semakin banyaknya partai politik yang memperjuangkan porsi perempuan di kancah politik pada 2018 dan 2019, saya yakin akan memicu optimisme perbaikan citra parlemen di Indonesia," kata Darmayanti.
Menurutnya, kepercayaan kepada politisi perempuan, kian meningkat dengan semakin banyaknya perempuan berprestasi dalam dunia politik. "Saat ini, perempuan sudah berada dalam masa modern. Partisipasi perempuan dalam politik jauh lebih banyak ketimbang masa tradisional," tambahnya.
Untuk itu, Darmayanti berharap KPPI dapat membangun kepercayaan sehingga masyarakat akan memberikan apresiasi kepada perempuan di kancah politik. Hal ini merupakan tantangan bagi KPPI.
"Membangun kepercayaan tidak mudah. Butuh perjuangan dari KPPI untuk menjawab tantangan itu," ucapnya.
Bengkulu: Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis mengatakan peran perempuan dalam politik di Indonesia saat ini semakin kuat. Hal itu bisa dilihat dari semakin banyaknya kepala daerah, anggota DPR, bahkan menteri perempuan.
"Tercatat ada delapan perempuan yang duduk sebagai menteri di kabinet saat ini. Jumlah yang cukup meningkat, meski masih kurang," ujar Darmayanti, dalam keterangan tertulis, Senin, 30 April 2018.
Namun, masih kata Darmayanti, angka keterwakilan perempuan dalam politik masih rendah. Pada Pilkada 2017, hanya 44 perempuan yang ikut serta baik sebagai calon kepala daerah maupun wakil.
"Faktanya, jumlah ini lebih sedikit karena Pilkada 2017 berlangsung di 101 daerah," ujar senator asal Sumatera Utara.
Momentum Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 akan menjadi ajang pertarungan sekaligus tantangan bagi perempuan Indonesia. Semakin banyak perempuan yang maju dalam kancah perpolitikan, mulai dari level kabupaten, kota, hingga legislatif harus diakomodasi.
"Meski sejauh ini paradigma masyarakat terhadap parlemen masih negatif karena berbagai kasus, dengan semakin banyaknya partai politik yang memperjuangkan porsi perempuan di kancah politik pada 2018 dan 2019, saya yakin akan memicu optimisme perbaikan citra parlemen di Indonesia," kata Darmayanti.
Menurutnya, kepercayaan kepada politisi perempuan, kian meningkat dengan semakin banyaknya perempuan berprestasi dalam dunia politik. "Saat ini, perempuan sudah berada dalam masa modern. Partisipasi perempuan dalam politik jauh lebih banyak ketimbang masa tradisional," tambahnya.
Untuk itu, Darmayanti berharap KPPI dapat membangun kepercayaan sehingga masyarakat akan memberikan apresiasi kepada perempuan di kancah politik. Hal ini merupakan tantangan bagi KPPI.
"Membangun kepercayaan tidak mudah. Butuh perjuangan dari KPPI untuk menjawab tantangan itu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)