medcom.id, Jakarta: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi menduga ideologi anti-Pancasila sudah menggejala sejak lama. Sistem demokrasi Indonesia yang begitu terbuka membuat pemikiran apapun mudah masuk dan berkembang.
"Saya kira persoalan ini sudah menggejala cukup lama. Tinggal bagaimana pemerintah tegas melakukan langkah-langkah agar ideologi nasional itu disosialisasilan lebih intensif dan masif," kata Masduki, dalam Metro Pagi Primetime, Kamis 18 Mei 2017.
Masduki mengatakan ancaman yang sejak lama selalu muncul di Indonesia adalah isu khilafah yang seharusnya dijadikan sebagai dasar negara, bukan Pancasila. Pihak-pihak yang menghendaki khilafah membuat seolah-olah Pancasila tidak memiliki nilai teologis yang patut dijadikan dasar.
Dengan sikap seperti ini, kata Masduki, orang akan dengan mudah mengkultuskan bahwa mereka yang ikut ideologi Pancasila adalah kafir, sedangkan ideologi anti-Pancasila berarti Islam.
"Tinggal pilih ikut ideologi kafir yang tidak masuk surga atau memilih ideologi yang ada jaminan surganya. Itu yang terus menerus disosialisasilakan hingga masyarakat bawah. Padahal Pancasila memiliki nilai-nilai teologis yang panjang," katanya.
Masduki pun mengajak semua pihak untuk melihat kembali sejarah Pancasila yang oleh semua elemen masyarakat dinyatakan sebagai ideologi final tertinggi di Indonesia. Bahwa Pancasila juga memiliki nilai-nilai teologis yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Jadi kalau dikatakan bahwa Pancasila itu kafir, yang paling tersinggung adalah orang Islam yang mendirikan republik ini. Pancasila merupakan prinsip perjanjian luhur antarpendiri bangsa untuk berjalan bersama-sama," jelas Masduki.
medcom.id, Jakarta: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi menduga ideologi anti-Pancasila sudah menggejala sejak lama. Sistem demokrasi Indonesia yang begitu terbuka membuat pemikiran apapun mudah masuk dan berkembang.
"Saya kira persoalan ini sudah menggejala cukup lama. Tinggal bagaimana pemerintah tegas melakukan langkah-langkah agar ideologi nasional itu disosialisasilan lebih intensif dan masif," kata Masduki, dalam
Metro Pagi Primetime, Kamis 18 Mei 2017.
Masduki mengatakan ancaman yang sejak lama selalu muncul di Indonesia adalah isu khilafah yang seharusnya dijadikan sebagai dasar negara, bukan Pancasila. Pihak-pihak yang menghendaki khilafah membuat seolah-olah Pancasila tidak memiliki nilai teologis yang patut dijadikan dasar.
Dengan sikap seperti ini, kata Masduki, orang akan dengan mudah mengkultuskan bahwa mereka yang ikut ideologi Pancasila adalah kafir, sedangkan ideologi anti-Pancasila berarti Islam.
"Tinggal pilih ikut ideologi kafir yang tidak masuk surga atau memilih ideologi yang ada jaminan surganya. Itu yang terus menerus disosialisasilakan hingga masyarakat bawah. Padahal Pancasila memiliki nilai-nilai teologis yang panjang," katanya.
Masduki pun mengajak semua pihak untuk melihat kembali sejarah Pancasila yang oleh semua elemen masyarakat dinyatakan sebagai ideologi final tertinggi di Indonesia. Bahwa Pancasila juga memiliki nilai-nilai teologis yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Jadi kalau dikatakan bahwa Pancasila itu kafir, yang paling tersinggung adalah orang Islam yang mendirikan republik ini. Pancasila merupakan prinsip perjanjian luhur antarpendiri bangsa untuk berjalan bersama-sama," jelas Masduki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)