medcom.id, Jakarta: Berdirinya bangsa Indonesia tak lepas dari tangan-tangan para pelajar. Ini dimulai sejak 1901 oleh gerakan Jamiatulkhair. Dilanjutkan Budi Oetomo pada 1908 dan Sumpah Pemuda pada 1928, hingga akhirnya Indonesia merdeka pada 1945.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai keterlibatan para pelajar dalam merintis kemerdekaan menjadi bukti kalau pendidikan merupakan cara yang tepat mencapai kemajuan.
"Karena sudah benar, jika pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan. Apalagi, pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia," kata Hidayat saat sambutan pada sidang pleno ke-28 lembaga pengkajian MPR di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2017.
Hidayat menambahkan, pendidikan yang diamanatkan UUD NRI Tahun 1945 adalah pendidikan yang mempererat tali persatuan, mencerdaskan, dan mampu ikut membangun karakter bangsa. Bukan pendidikan yang malah menyebabkan polemik serta perpecahan.
"Pendidikan yang bisa berkontribusi dalam mensejahterakan masyarakat dan memberi kemajuan bagi bangsa Indonesia," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, hal tersebut penting dilakukan karena Indonesia merupakan negara beragam. Oleh karenanya, pemerintah perlu memperhatikan keragaman dalam dunia pendidikan.
"Termasuk keberagaman kemampuan lembaga pendidikan dan keberagaman kesiapan sekolah melaksanakan program pendidikan dari pemerintahan," tutup politikus PKS ini.
Sidang pleno dengan tema Proses Transformasi Pembelajaran Karakter Bangsa itu menghadirkan nara sumber Presiden ke-3 B.J. Habibie. Turut hadir dalam acara tersebut pakar pendidikan Arief Rachman dan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy.
medcom.id, Jakarta: Berdirinya bangsa Indonesia tak lepas dari tangan-tangan para pelajar. Ini dimulai sejak 1901 oleh gerakan Jamiatulkhair. Dilanjutkan Budi Oetomo pada 1908 dan Sumpah Pemuda pada 1928, hingga akhirnya Indonesia merdeka pada 1945.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai keterlibatan para pelajar dalam merintis kemerdekaan menjadi bukti kalau pendidikan merupakan cara yang tepat mencapai kemajuan.
"Karena sudah benar, jika pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan. Apalagi, pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia," kata Hidayat saat sambutan pada sidang pleno ke-28 lembaga pengkajian MPR di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2017.
Hidayat menambahkan, pendidikan yang diamanatkan UUD NRI Tahun 1945 adalah pendidikan yang mempererat tali persatuan, mencerdaskan, dan mampu ikut membangun karakter bangsa. Bukan pendidikan yang malah menyebabkan polemik serta perpecahan.
"Pendidikan yang bisa berkontribusi dalam mensejahterakan masyarakat dan memberi kemajuan bagi bangsa Indonesia," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, hal tersebut penting dilakukan karena Indonesia merupakan negara beragam. Oleh karenanya, pemerintah perlu memperhatikan keragaman dalam dunia pendidikan.
"Termasuk keberagaman kemampuan lembaga pendidikan dan keberagaman kesiapan sekolah melaksanakan program pendidikan dari pemerintahan," tutup politikus PKS ini.
Sidang pleno dengan tema Proses Transformasi Pembelajaran Karakter Bangsa itu menghadirkan nara sumber Presiden ke-3 B.J. Habibie. Turut hadir dalam acara tersebut pakar pendidikan Arief Rachman dan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)