medcom.id, Jakarta: Rencana kunjungan kerja (kunker) Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI menuai polemik di tengah isu kenaikan anggaran DPR. Kunker ke Jerman diklaim menggunkan anggaran lama.
"Ini anggaran yang lama. Tidak ada kenaikan (anggaran kunker untuk tahun ini)," ujar Wakil Ketua BURT Hazrul Azwar kepada wartawan, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.
Kunker BURT ke Berlin, Jerman rencananya dilakukan selama seminggu sejak 25 September 2017. Hazrul menyebut, BURT mendapat jatah dua kali dalam setahun untuk kunker.
Tahun lalu, BURT baru memakai jatah itu sekali untuk ke Amerika Serikat. Maka, tahun ini bakal dipakai untuk ke Jerman.
Adapun, pada kunker ke Jerman, BURT bakal melakukan studi banding terhadap penataan kompleks parlemen. "Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya," papar dia.
Pelaksanaan kunker ke Jerman menjadi polemik karena momennya bersamaan dengan rencana pembangunan gedung baru untuk anggota DPR. Hazrul menyebut, kunker tak ada hubungannya dengan pembangunan gedung.
"Kebetulan saja ini momennya sama, jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," ungkap Hazrul.
Seperti diketahui, DPR mengusulkan kenaikan anggaran kunker ke luar negeri yang dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 menjadi Rp343,5 miliar. Anggaran tersebut naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini sebesar Rp201,7 miliar.
Adapun DPR juga berwacana ingin membangun gedung baru lantaran Gedung Nusantara I tak representatif lagi. Wacana pembangunan gedung baru itu bersamaan dengan usulan kenaikan angaran DPR dalam RAPBN 2018 menjadi sebanyak Rp5,7 triliun. Anggaran tersebut naik sekira Rp1,4 triliun dari anggaran 2017.
Anggaran itu diperuntukan bagi Satuan Kerja Dewan dan Sekretariat Jenderal DPR. Rinciannya, untuk Satuan Kerja Dewan sebesar Rp4 triliun dan Rp1,7 triliun untuk satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR.
medcom.id, Jakarta: Rencana kunjungan kerja (kunker) Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI menuai polemik di tengah isu kenaikan anggaran DPR. Kunker ke Jerman diklaim menggunkan anggaran lama.
"Ini anggaran yang lama. Tidak ada kenaikan (anggaran kunker untuk tahun ini)," ujar Wakil Ketua BURT Hazrul Azwar kepada wartawan, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.
Kunker BURT ke Berlin, Jerman rencananya dilakukan selama seminggu sejak 25 September 2017. Hazrul menyebut, BURT mendapat jatah dua kali dalam setahun untuk kunker.
Tahun lalu, BURT baru memakai jatah itu sekali untuk ke Amerika Serikat. Maka, tahun ini bakal dipakai untuk ke Jerman.
Adapun, pada kunker ke Jerman, BURT bakal melakukan studi banding terhadap penataan kompleks parlemen. "Penataan, pelayanan gedungnya, kenyamanan gedung, pelayanan kepada tamu yang datang, keamanannya, fasilitasnya," papar dia.
Pelaksanaan kunker ke Jerman menjadi polemik karena momennya bersamaan dengan rencana pembangunan gedung baru untuk anggota DPR. Hazrul menyebut, kunker tak ada hubungannya dengan pembangunan gedung.
"Kebetulan saja ini momennya sama, jadi lebih seksi gara-gara ada rencana pembangunan gedung," ungkap Hazrul.
Seperti diketahui, DPR mengusulkan kenaikan anggaran kunker ke luar negeri yang dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 menjadi Rp343,5 miliar. Anggaran tersebut naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini sebesar Rp201,7 miliar.
Adapun DPR juga berwacana ingin membangun gedung baru lantaran Gedung Nusantara I tak representatif lagi. Wacana pembangunan gedung baru itu bersamaan dengan usulan kenaikan angaran DPR dalam RAPBN 2018 menjadi sebanyak Rp5,7 triliun. Anggaran tersebut naik sekira Rp1,4 triliun dari anggaran 2017.
Anggaran itu diperuntukan bagi Satuan Kerja Dewan dan Sekretariat Jenderal DPR. Rinciannya, untuk Satuan Kerja Dewan sebesar Rp4 triliun dan Rp1,7 triliun untuk satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)