Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga hal yang menjadi syarat membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada KTT Global Covid-19 ke-2 di Washington DC, Amerika Serikat.
"Untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat paling tidak diperlukan tiga hal," kata Jokowi dalam pidatonya sebagaimana video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 13 Mei 2022.
Pertama, kata Jokowi, akses kesehatan yang inklusif. Menurut dia, seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar.
"Infrastruktur kesehatan dasar harus memadai dan siap menghadapi pandemi. Di tingkat global setiap negara besar maupun kecil, kaya maupun miskin, harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan," ucap dia.
Kedua, akses pembiayaan yang memadai. Dia menyampaikan tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatannya. Semua negara perlu mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral.
"Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi," kata dia.
Baca: Jokowi Singgung Perang Ukraina di Kongres AS
Ketiga, pemberdayaan. Dia menekankan kapasitas kolektif harus diupayakan dan kerja sama antarnegara menjadi kunci hal tersebut.
Jokowi mengatakan kerja sama riset, kerja sama transfer teknologi, dan akses ke bahan mentah harus diperkuat. Kepala Negara menegaskan tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan. Di sisi lain, diverifikasi pusat produksi obat, vaksin, serta alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga hal yang menjadi syarat membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada
KTT Global Covid-19 ke-2 di Washington DC, Amerika Serikat.
"Untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat paling tidak diperlukan tiga hal," kata Jokowi dalam pidatonya sebagaimana video yang diunggah
YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 13 Mei 2022.
Pertama, kata Jokowi, akses kesehatan yang inklusif. Menurut dia, seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar.
"Infrastruktur kesehatan dasar harus memadai dan siap menghadapi pandemi. Di tingkat global setiap negara besar maupun kecil, kaya maupun miskin, harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan," ucap dia.
Kedua, akses pembiayaan yang memadai. Dia menyampaikan tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatannya. Semua negara perlu mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral.
"Dukungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi," kata dia.
Baca:
Jokowi Singgung Perang Ukraina di Kongres AS
Ketiga, pemberdayaan. Dia menekankan kapasitas kolektif harus diupayakan dan kerja sama antarnegara menjadi kunci hal tersebut.
Jokowi mengatakan kerja sama riset, kerja sama transfer teknologi, dan akses ke bahan mentah harus diperkuat. Kepala Negara menegaskan tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan. Di sisi lain, diverifikasi pusat produksi obat, vaksin, serta alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)