Jakarta: Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla genap empat tahun,pada 20 Oktober. Meski fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah tidak mengesampingkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terbukti meningkat.
Dikebutnya pembangunan infrastrukutur berdampak positif pada IPM. Berdasarakan data BPS, pada tahun 2017 IPM Indonesia mencapai 70,81. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan tahun 2016.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kini pemerintah fokus melanjutkan program yang telah ada di sisa satu tahun pemerintahan. Kalla sadar kesibukan Presiden Joko Widodo yang kembali mencalonkan diri.
Kalla menekankan, kesibukan itu tak membuat pemerintah berhenti bekerja dan berbagai program tetap berjalan. "Misalnya program pembangunan infrastruktur, tetap jalan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.
Pemerintah akan melanjutkan pembangunan desa melalui program dana desa. Selain itu, peningkatan sumber daya manusia dengan pendidikan vokasi juga terus dilakukan.
Baca: Pembangunan Infrastruktur Dorong Kesejahteraan Masyarakat
Kalla menyebut program ini akan menyelesaikan berbagai masalah industri. Apalagi, Indonesia bersiap menyambut industri 4.0. Indonesia juga berniat mengambil kesempatan di tengah perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China.
"Artinya akan ada pergeseran permintaan sehingga kita perlu memperbaiki itu," jelas Kalla.
Kalla menegaskan, program yang telah ada tak mungkin diubah dalam sisa pemerintahan ini. Selain melanjutkan berbagai program, pemerintah akan memperbaiki beberapa sektor, seperti efisiensi dan peningkatan ekspor dan impor.
"Bagaimana impor dikurangi karena akan berhubungan dengan rupiah. Pelemahan rupiah hanya bisa diatasi dengan mengurangi impor dan menaikkan ekspor," kata Kalla.
Kalla menegaskan Indonesia tak perlu buru-buru dalam meningkatkan kualitas bangsa. Hal itu harus dilakukan secara bertahap.
"Harus berurutan, tidak mungkin langsung bersaing dengan Thailand dan Vietnam tanpa infrastruktur yang baik. Tidak mungkin kita bersaing dengan Vietnam tanpa tenaga kerja yang lebih terampil," kata Kalla.
Jakarta: Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla genap empat tahun,pada 20 Oktober. Meski fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah tidak mengesampingkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terbukti meningkat.
Dikebutnya pembangunan infrastrukutur berdampak positif pada IPM. Berdasarakan data BPS, pada tahun 2017 IPM Indonesia mencapai 70,81. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan tahun 2016.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kini pemerintah fokus melanjutkan program yang telah ada di sisa satu tahun pemerintahan. Kalla sadar kesibukan Presiden Joko Widodo yang kembali mencalonkan diri.
Kalla menekankan, kesibukan itu tak membuat pemerintah berhenti bekerja dan berbagai program tetap berjalan. "Misalnya program pembangunan infrastruktur, tetap jalan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.
Pemerintah akan melanjutkan pembangunan desa melalui program dana desa. Selain itu, peningkatan sumber daya manusia dengan pendidikan vokasi juga terus dilakukan.
Baca: Pembangunan Infrastruktur Dorong Kesejahteraan Masyarakat
Kalla menyebut program ini akan menyelesaikan berbagai masalah industri. Apalagi, Indonesia bersiap menyambut industri 4.0. Indonesia juga berniat mengambil kesempatan di tengah perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China.
"Artinya akan ada pergeseran permintaan sehingga kita perlu memperbaiki itu," jelas Kalla.
Kalla menegaskan, program yang telah ada tak mungkin diubah dalam sisa pemerintahan ini. Selain melanjutkan berbagai program, pemerintah akan memperbaiki beberapa sektor, seperti efisiensi dan peningkatan ekspor dan impor.
"Bagaimana impor dikurangi karena akan berhubungan dengan rupiah. Pelemahan rupiah hanya bisa diatasi dengan mengurangi impor dan menaikkan ekspor," kata Kalla.
Kalla menegaskan Indonesia tak perlu buru-buru dalam meningkatkan kualitas bangsa. Hal itu harus dilakukan secara bertahap.
"Harus berurutan, tidak mungkin langsung bersaing dengan Thailand dan Vietnam tanpa infrastruktur yang baik. Tidak mungkin kita bersaing dengan Vietnam tanpa tenaga kerja yang lebih terampil," kata Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)