Jakarta: Partai NasDem bersikap logis terkait rencana pelaksanaan konvensi dalam menentukan tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden (capres). Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate menjelakan konvensi hanya dapat dilaksanakan apabila NasDem telah membentuk koalisi dengan partai politik (parpol) lain.
"NasDem memperkenalkan konvensi capres. Tapi karena ada persyaratan Undang-Undang (UU) maka untuk mengusung capres terlebih dahulu harus memenuhi presidential threshold," ungkap Johnny di Kompleks Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta, Kamis (11/11).
Johnny menuturkan NasDem terus melakukan pendekatan secara politik kepada parpol lain. Selain itu, dari sisi mekanisme politik NasDem terus mendegar suara dan pendapat rakyat.
"Kami sadar konvensi tidak bisa sendiri. Perlu tiket capres. Untuk itu kita perlu bangun koalisi konvensi," tegas Johnny.
Johnny menjelaskan ketika koalisi konvensi tidak tercapai, NasDem akan memilih metode lain dalam menentukan dan mengusung capres 2024. NasDem tidak akan memaksakan untuk menyelenggarakan konvensi apabila belum mengantongi tiket pasti pencalonan presiden.
Baca: Konvensi Capres NasDem Bergantung Situasi Politik
"Apabila itu tidak dimungkinkan untuk dilakukan karena tidak terpenuhinya syarat presidential threshold maka NasDem tentu akan mengikuti metode lain," ujarnya.
Johnny mejelaskan NasDem akan melihat perkembangan elektabilitas dari tokoh-tokoh lain yang bisa untuk diusung sebagai capres. Pencarian capres akan dilakukan bersama-sama agar program pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terhenti.
"Untuk mencari calon pemimpin terbaik bagi indonesia yang akan ditampilkan dalam pilpres tahun 2024," ungkapnya.
Jakarta:
Partai NasDem bersikap logis terkait rencana pelaksanaan konvensi dalam menentukan tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden
(capres). Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem
Johnny G Plate menjelakan konvensi hanya dapat dilaksanakan apabila NasDem telah membentuk koalisi dengan partai politik (parpol) lain.
"NasDem memperkenalkan
konvensi capres. Tapi karena ada persyaratan Undang-Undang (UU) maka untuk mengusung capres terlebih dahulu harus memenuhi
presidential threshold," ungkap Johnny di Kompleks Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta, Kamis (11/11).
Johnny menuturkan NasDem terus melakukan pendekatan secara politik kepada parpol lain. Selain itu, dari sisi mekanisme politik NasDem terus mendegar suara dan pendapat rakyat.
"Kami sadar konvensi tidak bisa sendiri. Perlu tiket capres. Untuk itu kita perlu bangun koalisi konvensi," tegas Johnny.
Johnny menjelaskan ketika koalisi konvensi tidak tercapai, NasDem akan memilih metode lain dalam menentukan dan mengusung capres 2024. NasDem tidak akan memaksakan untuk menyelenggarakan konvensi apabila belum mengantongi tiket pasti pencalonan presiden.
Baca:
Konvensi Capres NasDem Bergantung Situasi Politik
"Apabila itu tidak dimungkinkan untuk dilakukan karena tidak terpenuhinya syarat
presidential threshold maka NasDem tentu akan mengikuti metode lain," ujarnya.
Johnny mejelaskan NasDem akan melihat perkembangan elektabilitas dari tokoh-tokoh lain yang bisa untuk diusung sebagai capres. Pencarian capres akan dilakukan bersama-sama agar program pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terhenti.
"Untuk mencari calon pemimpin terbaik bagi indonesia yang akan ditampilkan dalam pilpres tahun 2024," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)