medcom.id, Jakarta: Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya akan berbenah pascakonflik berkepanjangan. Prinsip demokratis, rekonsiliatif dan berkualitas harus disertakan dalam seluruh rangkaian Munas nanti.
"Kalau ada berbuat curang, dia akan jadi musuh bersama," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (24/2/2016).
Pernyataan Idrus ini, terkait wanti-wanti agar tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar mana pun tidak boleh masuk dalam struktur penyelenggara. Baik penanggung jawab, steering committee, dan organising committee.
"Kalau ada penyelenggara yang memihak, akan jadi musuh bersama," lanjut Idrus.
Dalam rapat harian DPP yang digelar Selasa, 23 Februari kemarin, menghasilkan draf keputusan kepanitiaan Munas. Sebagai penanggung jawab adalah Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Ketua Penyelenggara adalah Theo Sambuaga dengan dua wakilnya. Yorrys Raweyai dan Fadel Muhammad. Sementara itu, Ketua Steering Committe adalah Nurdin Halid dan Ketua Organising Committee Zainudin Amali.
Idrus mengakui, nama-nama tersebut belum mendapatkan persetujuan. Karena rapat pleno yang sejatinya digelar sore ini akhirnya ditunda lantaran Ketua Umum Partai Golkar Aburizal sakit.
Kendati demikian, Idrus meyakini peserta yang akan hadir dalam rapat pleno nanti, akan menyetujui susunan nama kepanitiaan tersebut.
Idrus mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi jauh-jauh hari terkait nama pengurus inti melalui pertemuan informal secara intensif.
"Kita mencoba menjembatani masalah yang diproyeksikan akan jadi perdebatan. Sudah ada pembicaraan awal," tandas Idrus.
Idrus menambahkan, penundaan rapat pleno tergantung kesiapan Aburizal Bakrie. Pelaksanaan Munas dipastikan pada pertengahan April.
medcom.id, Jakarta: Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya akan berbenah pascakonflik berkepanjangan. Prinsip demokratis, rekonsiliatif dan berkualitas harus disertakan dalam seluruh rangkaian Munas nanti.
"Kalau ada berbuat curang, dia akan jadi musuh bersama," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (24/2/2016).
Pernyataan Idrus ini, terkait wanti-wanti agar tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar mana pun tidak boleh masuk dalam struktur penyelenggara. Baik penanggung jawab, steering committee, dan organising committee.
"Kalau ada penyelenggara yang memihak, akan jadi musuh bersama," lanjut Idrus.
Dalam rapat harian DPP yang digelar Selasa, 23 Februari kemarin, menghasilkan draf keputusan kepanitiaan Munas. Sebagai penanggung jawab adalah Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Ketua Penyelenggara adalah Theo Sambuaga dengan dua wakilnya. Yorrys Raweyai dan Fadel Muhammad. Sementara itu, Ketua Steering Committe adalah Nurdin Halid dan Ketua Organising Committee Zainudin Amali.
Idrus mengakui, nama-nama tersebut belum mendapatkan persetujuan. Karena rapat pleno yang sejatinya digelar sore ini akhirnya ditunda lantaran Ketua Umum Partai Golkar Aburizal sakit.
Kendati demikian, Idrus meyakini peserta yang akan hadir dalam rapat pleno nanti, akan menyetujui susunan nama kepanitiaan tersebut.
Idrus mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi jauh-jauh hari terkait nama pengurus inti melalui pertemuan informal secara intensif.
"Kita mencoba menjembatani masalah yang diproyeksikan akan jadi perdebatan. Sudah ada pembicaraan awal," tandas Idrus.
Idrus menambahkan, penundaan rapat pleno tergantung kesiapan Aburizal Bakrie. Pelaksanaan Munas dipastikan pada pertengahan April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)