Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai terlalu fokus membangun infrastruktur sebagai warisan fisik. Sehingga, jargon revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi belum maksimal.
"Banyak legacy yang ditanamkan Presiden Jokowi, tapi kemudian yang satu ini revolusi mental sedikit terabaikan," kata Hakim Konstitusi Arief Hidayat dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Pengakuan Hakim Konstitusi Arief Hidayat: Dinasti, Prahara MK, Sampai Revolusi Mental," Minggu, 29 Oktober 2023.
Arief mengatakan dirinya menaruh harapan pada Jokowi di periode pertama. Kala itu, Jokowi mencanangkan nawacita yang salah satunya memuat revolusi mental.
"Ini mengembalikan apa yang diinginkan Soekarno ketika masuk kemerdekaan, perlu dibangun visi dan karakter," tutur dia.
Sayangnya, belakangan Jokowi terkesan sedikit melupakan revolusi mental. Padahal, mentalitas bangsa mesti dibenahi sejak dini.
"Agar karakter kita mengutamakan kepentingan rakyat. Bukan diri sendiri, golongan, atau kepentingan keluarganya," papar Arief.
Arief berharap Jokowi kembali mendorong implementasi revolusi mental di sisa masa jabatannya. Supaya seluruh warisan Jokowi paripurna baik dari segi fisik maupun mental bangsa.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dinilai terlalu fokus membangun infrastruktur sebagai warisan fisik. Sehingga, jargon
revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi belum maksimal.
"Banyak
legacy yang ditanamkan Presiden Jokowi, tapi kemudian yang satu ini revolusi mental sedikit terabaikan," kata Hakim Konstitusi Arief Hidayat dalam diskusi virtual
Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Pengakuan Hakim Konstitusi Arief Hidayat: Dinasti, Prahara MK, Sampai Revolusi Mental," Minggu, 29 Oktober 2023.
Arief mengatakan dirinya menaruh harapan pada Jokowi di periode pertama. Kala itu, Jokowi mencanangkan nawacita yang salah satunya memuat revolusi mental.
"Ini mengembalikan apa yang diinginkan Soekarno ketika masuk kemerdekaan, perlu dibangun visi dan karakter," tutur dia.
Sayangnya, belakangan Jokowi terkesan sedikit melupakan revolusi mental. Padahal, mentalitas bangsa mesti dibenahi sejak dini.
"Agar karakter kita mengutamakan kepentingan rakyat. Bukan diri sendiri, golongan, atau kepentingan keluarganya," papar Arief.
Arief berharap Jokowi kembali mendorong implementasi revolusi mental di sisa masa jabatannya. Supaya seluruh warisan Jokowi paripurna baik dari segi fisik maupun mental bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)