medcom.id, Makassar: Ketua MPR Zulkifli Hasan menyayangkan kebohongan akademik Dwi Hartanto. Zul mengingatkan, berbohong sama saja mengingkari Pancasila.
Kebohongan diaspora Indonesia di Belanda itu antara lain mengaku sebagai post-doctoral asisten profesor di Technische Universiteit (TU) Delft dalam bidang aerospace. Ia mengklaim, penelitiannya tentang teknologi satelit dan pengembangan roket.
Faktanya, Dwi adalah mahasiswa doctoral di TU Delft. Topik penelitian Dwi yang sesungguhnya dalam bidang intelligent systems, khususnya virtual reality sebagai disertasinya.
"Kita itu punya Pancasila, kalau sudah berbohong itu tidak punya karakter. Kalau orang tidak punya karakter, bagaimana itu? Ingkar terhadap Pancasila," kata Ketua MPR di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Selasa 10 Oktober 2017.
Zul berharap tidak ada lagi kasus seperti yang dilakukan Dwi Hartanto. Generasi muda bangsa ini harus memiliki karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.
"Karakter kejujuran, memiliki ilmu, sehingga bisa memprediksi apa yang akan datang. Bukan karakter berbohong, saling menista, apalagi ribut soal agama, ribut soal suku, itu kuno," tegas Zulkifli.
Kedutaan Besar Rebuplik Indonesia (KBRI) di Den Hag sudah mencabut penghargaan yang diberikan kepada Dwi Hartanto. Melalui surat klarifikasi bermaterai pada 7 Oktober, Dwi memohon maaf kepada pihak yang dirugikan atas kebohongannya.
medcom.id, Makassar: Ketua MPR Zulkifli Hasan menyayangkan kebohongan akademik Dwi Hartanto. Zul mengingatkan, berbohong sama saja mengingkari Pancasila.
Kebohongan diaspora Indonesia di Belanda itu antara lain mengaku sebagai post-doctoral asisten profesor di Technische Universiteit (TU) Delft dalam bidang aerospace. Ia mengklaim, penelitiannya tentang teknologi satelit dan pengembangan roket.
Faktanya, Dwi adalah mahasiswa doctoral di TU Delft. Topik penelitian Dwi yang sesungguhnya dalam bidang intelligent systems, khususnya virtual reality sebagai disertasinya.
"Kita itu punya Pancasila, kalau sudah berbohong itu tidak punya karakter. Kalau orang tidak punya karakter, bagaimana itu? Ingkar terhadap Pancasila," kata Ketua MPR di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Selasa 10 Oktober 2017.
Zul berharap tidak ada lagi kasus seperti yang dilakukan Dwi Hartanto. Generasi muda bangsa ini harus memiliki karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.
"Karakter kejujuran, memiliki ilmu, sehingga bisa memprediksi apa yang akan datang. Bukan karakter berbohong, saling menista, apalagi ribut soal agama, ribut soal suku, itu kuno," tegas Zulkifli.
Kedutaan Besar Rebuplik Indonesia (KBRI) di Den Hag sudah mencabut penghargaan yang diberikan kepada Dwi Hartanto. Melalui surat klarifikasi bermaterai pada 7 Oktober, Dwi memohon maaf kepada pihak yang dirugikan atas kebohongannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)