medcom.id, Jakarta: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan yang baru saja dilantik, Rizal Djalil, menyatakan siap untuk melanjutkan audit tentang kasus Bank Century atau yang saat ini disebut dengan Bank Mutiara jika diminta oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kita tunggu saja, kalau diminta oleh DPR ya kita kerjakan. Posisi kita itu saja. Kita kan auditor negara, kalau diminta kita siapkan," ungkap Rizal usai pelantikan dirinya di Gedung Sekertariat Mahkamah Agung, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).
Meskipun demikian, Rizal meminta kepada awak media untuk berhati-hati dalam membuat dan menyiarkan berita mengenai Bank Century. "Saya minta teman-teman mengatakan hati-hati (dalam beritanya) soal bank. Saya kan 10 tahun berada di Komisi XI DPR," terangnya.
Sementara itu, dalam menjalankan masa jabatan sebagai ketua audit keuangan tertinggi di Indonesia, Rizal akan lebih memfokuskan untuk melakukan audit kinerja di Kementerian dan Lembaga. "Saya pikir ke depannya audit kinerja akan lebih banyak. Dengan audit kinerja itu kita memahami dan jadi tahu. Misal saya kasih contoh soal obat, dengan lakukan audit kinerja di BPOM kita tahu bahwa salah satu faktor obat mahal itu apa, masalah registrasi yang sulit, masalah bahan baku, nah kita kasih sumbangan pemerintah yang begituan ya menyangkut rakyat. Begitu, kita akan perbanyak itu," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan yang baru saja dilantik, Rizal Djalil, menyatakan siap untuk melanjutkan audit tentang kasus Bank Century atau yang saat ini disebut dengan Bank Mutiara jika diminta oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kita tunggu saja, kalau diminta oleh DPR ya kita kerjakan. Posisi kita itu saja. Kita kan auditor negara, kalau diminta kita siapkan," ungkap Rizal usai pelantikan dirinya di Gedung Sekertariat Mahkamah Agung, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).
Meskipun demikian, Rizal meminta kepada awak media untuk berhati-hati dalam membuat dan menyiarkan berita mengenai Bank Century. "Saya minta teman-teman mengatakan hati-hati (dalam beritanya) soal bank. Saya kan 10 tahun berada di Komisi XI DPR," terangnya.
Sementara itu, dalam menjalankan masa jabatan sebagai ketua audit keuangan tertinggi di Indonesia, Rizal akan lebih memfokuskan untuk melakukan audit kinerja di Kementerian dan Lembaga. "Saya pikir ke depannya audit kinerja akan lebih banyak. Dengan audit kinerja itu kita memahami dan jadi tahu. Misal saya kasih contoh soal obat, dengan lakukan audit kinerja di BPOM kita tahu bahwa salah satu faktor obat mahal itu apa, masalah registrasi yang sulit, masalah bahan baku, nah kita kasih sumbangan pemerintah yang begituan ya menyangkut rakyat. Begitu, kita akan perbanyak itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)