Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) resmi meluncurkan State of Indonesia's Forests (SoIFO) 2020. Buku tersebut berisi dokumentasi kebijakan pemerintah mengelola hutan dan lingkungan selama 2019-2020.
"Buku ini menjadi referensi perkembangan kehutanan di Tanah Air sekaligus menjelaskan tindakan dan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah demi memenuhi amanat konstitusi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam Refleksi Akhir Tahun KLHK yang disiarkan melalui akun YouTube KLHK, Rabu, 30 Desember 2020.
Politikus Partai NasDem itu menyebut tidak banyak negara yang mempublikasikan capaian pengelolaan hutan dan lingkungan. Hanya tiga negara yang melakukan langkah serupa, yakni India, Australia, dan Kanada.
"Jadi Indonesia kita boleh berbangga berhasil menyusun SoIFO (setiap) 2 tahun sekali," ungkap dia.
Baca: Upaya Pemerintah Menjaga Keamanan Komodo
Dia berharap langkah yang sudah dilakukan sejak 2018 ini konsisten dilakukan di masa mendatang. Sehingga, dunia internasional melihat kebijakan serta capaian Indonesia dalam tata kelola lingkungan dan kehutanan.
Setidaknya, ada beberapa aspek penting yang dimuat dalam SOIFO 2020. Di antaranya, upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dengan modifikasi cuaca, paralegal, dan patroli selama 2019-2020.
Buku tersebut juga menampilkan upaya penegakan hukum bagi perusak hutan dan lingkungan. Data ini membantah anggapan negatif dunia internasional dan tudingan Indonesia membiarkan perusakan lingkungan.
Selain itu, buku tersebut menampilkan road map mitigasi dan adaptasi pengelolaan hutan dan lingkungan. Road map tersebut diharapkan mampu menjadi navigasi dalam pengelolaan hutan dan lingkungan.
Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) resmi meluncurkan State of Indonesia's Forests (SoIFO) 2020. Buku tersebut berisi dokumentasi kebijakan pemerintah mengelola hutan dan lingkungan selama 2019-2020.
"Buku ini menjadi referensi perkembangan kehutanan di Tanah Air sekaligus menjelaskan tindakan dan kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah demi memenuhi amanat konstitusi," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam Refleksi Akhir Tahun KLHK yang disiarkan melalui akun YouTube KLHK, Rabu, 30 Desember 2020.
Politikus Partai NasDem itu menyebut tidak banyak negara yang mempublikasikan capaian pengelolaan hutan dan lingkungan. Hanya tiga negara yang melakukan langkah serupa, yakni India, Australia, dan Kanada.
"Jadi Indonesia kita boleh berbangga berhasil menyusun SoIFO (setiap) 2 tahun sekali," ungkap dia.
Baca:
Upaya Pemerintah Menjaga Keamanan Komodo
Dia berharap langkah yang sudah dilakukan sejak 2018 ini konsisten dilakukan di masa mendatang. Sehingga, dunia internasional melihat kebijakan serta capaian Indonesia dalam tata kelola lingkungan dan kehutanan.
Setidaknya, ada beberapa aspek penting yang dimuat dalam SOIFO 2020. Di antaranya, upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dengan modifikasi cuaca, paralegal, dan patroli selama 2019-2020.
Buku tersebut juga menampilkan upaya penegakan hukum bagi perusak hutan dan lingkungan. Data ini membantah anggapan negatif dunia internasional dan tudingan Indonesia membiarkan perusakan lingkungan.
Selain itu, buku tersebut menampilkan
road map mitigasi dan adaptasi pengelolaan hutan dan lingkungan.
Road map tersebut diharapkan mampu menjadi navigasi dalam pengelolaan hutan dan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
