Jakarta: Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak publik menjaga suasana kondusif saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Bamsoet menegaskan momentum ini sangat sakral bagi bangsa Indonesia.
"Saya cuma berharap nanti pada saat hari pelantikan kita sama-sama menyadari bahwa ini semuanya untuk kepentingan bangsa dan kepentingan rakyat kita," kata Bamsoet kepada Medcom.id di gedung Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis 17 Oktober 2019.
Bamsoet mengatakan salah satu cara mewujudkan suasana kondusif saat pelantikan, 20 Oktober 2019, yaitu dengan urung menggelar demonstrasi. Bamsoet khawatir demo bisa memicu kericuhan dan mengganggu jalannya pelantikan. Terlebih, banyak tamu penting dari luar negeri yang akan datang.
"Jadi kalau nanti ada hal-hal yang tidak diinginkan itu akan mengirim pesan kepada publik nasional, pesan yang buruk," ujar Bamsoet.
Menurut Bamsoet, apabila kericuhan pecah bisa menggerus kepercayaan negara lain maupun investor yang sedang melakukan kerja sama di bidang ekonomi. Ujungnya, masyarakat juga yang terkena imbas.
"Kalau buruk nanti kan dampaknya ke ekonomi, kalau ekonomi kita jelek kan rakyat juga yang susah," tutur Bamsoet.
Bagi Bamsoet, kelancaran pelantikan presiden menjadi harga mati. "Saya minta kesadaran kita sebagai sebagai sesama anak bangsa untuk kepentingan yang lebih luas," ucap Bamsoet.
Jakarta: Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak publik menjaga suasana kondusif saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Bamsoet menegaskan momentum ini sangat sakral bagi bangsa Indonesia.
"Saya cuma berharap nanti pada saat hari pelantikan kita sama-sama menyadari bahwa ini semuanya untuk kepentingan bangsa dan kepentingan rakyat kita," kata Bamsoet kepada Medcom.id di gedung Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis 17 Oktober 2019.
Bamsoet mengatakan salah satu cara mewujudkan suasana kondusif saat pelantikan, 20 Oktober 2019, yaitu dengan urung menggelar demonstrasi. Bamsoet khawatir demo bisa memicu kericuhan dan mengganggu jalannya pelantikan. Terlebih, banyak tamu penting dari luar negeri yang akan datang.
"Jadi kalau nanti ada hal-hal yang tidak diinginkan itu akan mengirim pesan kepada publik nasional, pesan yang buruk," ujar Bamsoet.
Menurut Bamsoet, apabila kericuhan pecah bisa menggerus kepercayaan negara lain maupun investor yang sedang melakukan kerja sama di bidang ekonomi. Ujungnya, masyarakat juga yang terkena imbas.
"Kalau buruk nanti kan dampaknya ke ekonomi, kalau ekonomi kita jelek kan rakyat juga yang susah," tutur Bamsoet.
Bagi Bamsoet, kelancaran pelantikan presiden menjadi harga mati. "Saya minta kesadaran kita sebagai sebagai sesama anak bangsa untuk kepentingan yang lebih luas," ucap Bamsoet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)