Jakarta: Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dinilai perlu menggandeng figur dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai pendampingnya. Namun, figur tersebut harus bisa menghentikan potensi serang politik identitas.
"Anies juga membutuhkan penguatan dari segmen Nahdliyin untuk menguatkan narasi moderatisme keislaman dan keindonesiaan. Sehingga ia bisa menghentikan serangan politik lawan yang menyerangnya dengan narasi politik identitas," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, melalui keterangan tertulis dikutip Kamis, 30 Maret 2023.
Umam mengatakan elektabilitas Anies sejatinya masih moncer di sejumlah wilayah. Yakni, Sumatra, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih lemah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sehingga, memilih bakal calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan NU untuk mendongkrak pemilih di wilayah kantong suara besar tersebut dinilai tepat.
"Untuk bisa meningkatkan elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka salah satu solusinya dibutuhkan tokoh cawapres dari segmen Nahdlatul Ulama (NU)," ucap Umam.
Umam belum melihat nama-nama politikus Nahdliyin yang memiliki bekal elektabilitas memadai. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai belum mampu.
"Meskipun punya kartu truf suara PKB di parlemen, namun tetap memiliki elektabilitas yang belum memadai. Sehingga nasib pencawapresannya hingga kini seolah masih digantung oleh Prabowo Subianto (Gerindra berkoalisi dengan PKB)," ucap Umam.
Figur lain yakni Menko Polhukam Mahfud MD tidak memiliki kendaraan politik riil di parlemen yang siap menjamin dan mendukungnya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dinilai belum mumpuni mendampingi Anies.
"Selain tidak memiliki partai pengusung, juga disebut-sebut memiliki kendala berupa isu hukum yang berpotensi menjegalnya jika memaksakan diri berlaga di kontestasi nasional," kata Umam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dinilai perlu menggandeng figur dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai pendampingnya. Namun, figur tersebut harus bisa menghentikan potensi serang politik identitas.
"Anies juga membutuhkan penguatan dari segmen Nahdliyin
untuk menguatkan narasi moderatisme keislaman dan keindonesiaan. Sehingga ia bisa menghentikan serangan politik lawan yang menyerangnya dengan narasi politik identitas," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, melalui keterangan tertulis dikutip Kamis, 30 Maret 2023.
Umam mengatakan elektabilitas Anies sejatinya masih moncer di sejumlah wilayah. Yakni, Sumatra, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih lemah di Jawa Tengah dan Jawa Timur
. Sehingga, memilih bakal calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan NU untuk mendongkrak pemilih di wilayah kantong suara besar tersebut dinilai tepat.
"Untuk bisa meningkatkan elektabilitas Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka salah satu solusinya dibutuhkan tokoh cawapres dari segmen Nahdlatul Ulama (NU)," ucap Umam.
Umam belum melihat nama-nama politikus Nahdliyin yang memiliki bekal elektabilitas memadai. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai belum mampu.
"Meskipun punya kartu truf suara PKB di parlemen, namun tetap memiliki elektabilitas yang belum memadai. Sehingga nasib pencawapresannya hingga kini seolah masih digantung oleh Prabowo Subianto (Gerindra berkoalisi dengan PKB)," ucap Umam.
Figur lain yakni Menko Polhukam Mahfud MD tidak memiliki kendaraan politik riil di parlemen yang siap menjamin dan mendukungnya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dinilai belum mumpuni mendampingi Anies.
"Selain tidak memiliki partai pengusung, juga disebut-sebut memiliki kendala berupa isu hukum yang berpotensi menjegalnya jika memaksakan diri berlaga di kontestasi nasional," kata Umam.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)