Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan jihad memiliki dua makna yaitu perang dan perbaikan. Menurut Ma'ruf, pengertian jihad sebagai perang tidak tepat diterapkan di Indonesia.
"Indonesia ini damai tidak ada perang, maka dia tidak boleh kemudian bawa senjata," ujar Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Al Jam’iyatul Washliyah pertama di Istana Wapres, Jumat, 10 Juni 2022.
Ma'ruf menegaskan jihad harus dimaknai sebagai gerakan perbaikan baik untuk agama maupun kemasyarakatan di Indonesia. "(Serta perbaikan) pendidikan, ekonomi, itu jihad dengan harta dan diri," tutur Wapres.
Baca: Wapres Ajak Ormas Al Washliyah Tangkal Radikalisme dengan Berdakwah
Ia menilai tugas utama para ulama memaknai jihad sebagai perbaikan. Wakil Kepala Negara menegaskan agar para ulama tidak sibuk mencari kekuasaan.
"Saya sering mengatakan tugas ulama itu bukan mencari kekuasaan, karena kekuasaan itu urusan Allah. Bukan mencari kemuliaan itu juga hak Allah, jadi tugasnya apa, melakukan perbaikan," terang dia.
Ma'ruf mengajak organisasi masyarakat (ormas) Islam Al Washliyah dapat membantu pemerintah menangkal radakilisme. Salah satunya dengan berdakawah.
"Tanamkan toleransi dalam kehidupan masyarakat, bantulah pemerintah untuk menangkal nilai-nilai radikalisme dan ekstremisme dalam beragama," ungkap Wapres.
Jakarta: Wakil Presiden (
Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan jihad memiliki dua makna yaitu perang dan perbaikan. Menurut Ma'ruf, pengertian jihad sebagai perang tidak tepat diterapkan di Indonesia.
"Indonesia ini damai tidak ada perang, maka dia tidak boleh kemudian bawa senjata," ujar Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Al Jam’iyatul Washliyah pertama di Istana Wapres, Jumat, 10 Juni 2022.
Ma'ruf menegaskan jihad harus dimaknai sebagai gerakan perbaikan baik untuk agama maupun kemasyarakatan di Indonesia. "(Serta perbaikan) pendidikan, ekonomi, itu jihad dengan harta dan diri," tutur Wapres.
Baca:
Wapres Ajak Ormas Al Washliyah Tangkal Radikalisme dengan Berdakwah
Ia menilai tugas utama para ulama memaknai jihad sebagai perbaikan. Wakil Kepala Negara menegaskan agar para ulama tidak sibuk mencari kekuasaan.
"Saya sering mengatakan tugas ulama itu bukan mencari kekuasaan, karena kekuasaan itu urusan Allah. Bukan mencari kemuliaan itu juga hak Allah, jadi tugasnya apa, melakukan perbaikan," terang dia.
Ma'ruf mengajak organisasi masyarakat (ormas) Islam Al Washliyah dapat membantu pemerintah menangkal radakilisme. Salah satunya dengan berdakawah.
"Tanamkan toleransi dalam kehidupan masyarakat, bantulah pemerintah untuk menangkal nilai-nilai radikalisme dan ekstremisme dalam beragama," ungkap Wapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)