Wakil Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan presiden terdahulu tak bisa diperlakukan sama dengan pihak pada umumnya dalam menyampaikan masukan. Sebab, mereka berpengalaman dalam memimpin negara.
“Kalau ingin memberikan masukan harus difasilitasi secara khusus, beda dengan misalnya Habiburokhman mau ngasih pendapat, kalau presiden yang pernah berkuasa harus dikasih tempat yang khusus,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu tak masalah jika para pemimpin terdahulu di tempatkan di wadah lain selain Presidential Club. Seperti, diangkat ke dalam Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
“Ya kami terbuka juga silahkan saja kalau temen-temen ingin mengusulkan apakah di masukan ke Wantimpres, yang penting ada sarana dimana para presiden yang pernah menjabat tersebut bisa memberikan masukan secara ekslusif,” ujar dia.
| Baca juga: Presidential Club, Hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi Harus Harmonis |
Sebelumnya, Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Presidential Club bukanlah institusi, melainkan istilah.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id