Jakarta: Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan partainya membuka kemungkinan memasangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan politikus Salim Segaf Al-Jufri. Keduanya dicoba untuk dipasangkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Itu memungkinkan. Anies Baswedan dekat (dengan PKS) dan persepsi ke PKS-nya kuat. Tapi, PKS masih berhubungan dengan yang lain," ucap Mardani saat ditanya mengenai kemungkinan Anies-Salim menjadi calon presiden dan wakil presiden usungan PKS, dalam program Hot Room Metro TV, Kamis, 9 Desember 2021.
Pasangan ini berpotensi diusung bila kebijakan ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen telah diturunkan. PKS sendiri mendorong persentase tersebut diturunkan menjadi nol persen.
Baca: Di Hot Room, 4 Parpol 'Berkoalisi' Dorong Penghapusan Presidential Threshold
Sembari mengusahakan hal tersebut, PKS kini fokus mempromosikan Salim Al-Jufri menjadi tokoh populer. Menteri Sosial Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014 di Kabinet Indonesia Bersatu II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diusung menjadi simbol partai.
"Kami harus punya tokoh. Selama ini PKS ini berjalan sebagai satu tim. Ternyata, PKS perlu ada simbol," kata dia. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (
PKS) Mardani Ali Sera mengatakan partainya membuka kemungkinan memasangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan politikus Salim Segaf Al-Jufri. Keduanya dicoba untuk dipasangkan pada
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Itu memungkinkan. Anies Baswedan dekat (dengan PKS) dan persepsi ke PKS-nya kuat. Tapi, PKS masih berhubungan dengan yang lain," ucap Mardani saat ditanya mengenai kemungkinan Anies-Salim menjadi calon presiden dan wakil presiden usungan PKS, dalam program Hot Room
Metro TV, Kamis, 9 Desember 2021.
Pasangan ini berpotensi diusung bila kebijakan ambang batas presiden atau
presidential threshold sebesar 20 persen telah diturunkan. PKS sendiri mendorong persentase tersebut diturunkan menjadi nol persen.
Baca:
Di Hot Room, 4 Parpol 'Berkoalisi' Dorong Penghapusan Presidential Threshold
Sembari mengusahakan hal tersebut, PKS kini fokus mempromosikan Salim Al-Jufri menjadi tokoh populer. Menteri Sosial Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014 di Kabinet Indonesia Bersatu II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diusung menjadi simbol partai.
"Kami harus punya tokoh. Selama ini PKS ini berjalan sebagai satu tim. Ternyata, PKS perlu ada simbol," kata dia.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
