Jakarta: Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun menceritakan kekagumannya terhadap pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Suhardiman.
Sekretaris jenderal SOKSI itu menyebut mendiang Suhardiman merupakan inspirator yang pikiran-pikirannya tetap sesuai dengan situasi terkini.
"Saya mengagumi Prof. Suhardiman sejak saya di bangku kuliah. Tulisan-tulisan dari pemikiran beliau sangat menginspirasi banyak kalangan, selalu relevan dengan situasi terkini, dan mengandung proyeksi tentang situasi ke depan," kata Misbakhun di Jakarta, Selasa malam, 16 Juli 2024.
Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar itu mengatakan selama ini berbagai ramalan Suhardiman tentang politik tanah air telah terbukti. Misbakhun menceritakan ketika dirinya sekitar 2012-2013 mengunjungi Suhardiman untuk bermain catur.
Sembari bermain catur, kata Misbakhun, tokoh politik berpengaruh itu membicarakan proyeksi politik Indonesia ke depan. Anggota DPR dari Partai Golkar itu menuturkan dalam pembicaraan sembari bermain catur tersebut meramalkan tentang Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Presiden RI.
Jokowi pun saat masih menjadi Gubernur DKI pernah sowan ke Suhardiman. "Beliau (Suhardiman) berpesan bahwa presiden ke depan ialah Pak Jokowi," ungkap Misbakhun.
Mantan amtenar Direktorat Jenderal Pajak itu pun mengaku bangga pernah menimba ilmu langsung dari Suhardiman. “Saya Muhamad Misbahkun, murid Prof. Suhardiman,” ujarnya.
Pelaksana harian Ketua Umum SOKSI, Freddy Latumahina, juga berkisah soal jasa Suhardiman. Menurut Freddy SOKSI bisa menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan di Golkar maupun kancah politik nasional karena peran tokoh asal Surakarta yang dikenal sebagai politikus ulung itu.
“Bagi saya, Prof. Suhardiman adalah seorang maestro sejati yang susah dicari padanannya sampai hari ini,” kata Freddy.
Pada ksempatan sama, cucu Suhardiman, Genesia Wulandari, menyebut eyangnya sebagai sosok orang tua yang sangat penyayang, mengayomi, mendidik, dan melindungi keluarga di atas segalanya.
"Beliau mengajarkan tentang cinta kepada Tuhan, cinta kepada tanah air, dan cinta kepada sesama," tutur Genesia.
Jakarta: Politikus Partai
Golkar Mukhamad Misbakhun menceritakan kekagumannya terhadap pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Suhardiman.
Sekretaris jenderal SOKSI itu menyebut mendiang Suhardiman merupakan inspirator yang pikiran-pikirannya tetap sesuai dengan situasi terkini.
"Saya mengagumi Prof. Suhardiman sejak saya di bangku kuliah. Tulisan-tulisan dari pemikiran beliau sangat menginspirasi banyak kalangan, selalu relevan dengan situasi terkini, dan mengandung proyeksi tentang situasi ke depan," kata Misbakhun di Jakarta, Selasa malam, 16 Juli 2024.
Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar itu mengatakan selama ini berbagai ramalan Suhardiman tentang politik tanah air telah terbukti. Misbakhun menceritakan ketika dirinya sekitar 2012-2013 mengunjungi Suhardiman untuk bermain catur.
Sembari bermain catur, kata Misbakhun, tokoh politik berpengaruh itu membicarakan proyeksi politik Indonesia ke depan. Anggota DPR dari Partai Golkar itu menuturkan dalam pembicaraan sembari bermain catur tersebut meramalkan tentang Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Presiden RI.
Jokowi pun saat masih menjadi Gubernur DKI pernah sowan ke Suhardiman. "Beliau (Suhardiman) berpesan bahwa presiden ke depan ialah Pak Jokowi," ungkap Misbakhun.
Mantan amtenar Direktorat Jenderal Pajak itu pun mengaku bangga pernah menimba ilmu langsung dari Suhardiman. “Saya Muhamad Misbahkun, murid Prof. Suhardiman,” ujarnya.
Pelaksana harian Ketua Umum SOKSI, Freddy Latumahina, juga berkisah soal jasa Suhardiman. Menurut Freddy SOKSI bisa menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan di Golkar maupun kancah politik nasional karena peran tokoh asal Surakarta yang dikenal sebagai politikus ulung itu.
“Bagi saya, Prof. Suhardiman adalah seorang maestro sejati yang susah dicari padanannya sampai hari ini,” kata Freddy.
Pada ksempatan sama, cucu Suhardiman, Genesia Wulandari, menyebut eyangnya sebagai sosok orang tua yang sangat penyayang, mengayomi, mendidik, dan melindungi keluarga di atas segalanya.
"Beliau mengajarkan tentang cinta kepada Tuhan, cinta kepada tanah air, dan cinta kepada sesama," tutur Genesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)