Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem bukan perkara mudah. Seluruh pihak diajak bekerja sama mewujudkan target tersebut.
"Masih butuh kerja keras untuk mencapai target kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024," kata Muhadjir dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin, 14 Agustus 2023.
Muhadjir mengatakan pemerintah sudah membuat berbagai program. Salah satunya, yakni Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang diinisiasi Kementerian Sosial.
"PENA yang bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan menciptakan peluang kerja baru bagi rumah tangga miskin ekstrem," ujar dia.
Muhadjir menyebut PENA telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Persentase penduduk miskin ekstrem mencapai 1,12 persen per Maret 2023.
"Angka tersebut turun signifikan dari September 2022 yang sebesar 1,74 persen," papar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Muhadjir menuturkan program pengentasan kemiskinan ekstrem perlu difokuskan pada program pemberdayaan. Kemudian pelatihan keterampilan dan dukungan finansial yang lebih baik.
"Upaya ini diarahkan untuk membantu KPM (keluarga penerima manfaat) untuk dapat mencapai kemandirian ekonomi," jelas dia.
Muhadjir optimistis angka kemiskinan ekstrem semakin turun dari waktu ke waktu. Asalkan pengusaha ekonomi mikro, kecil, dan menengah terus berkembang.
"Nanti ekonomi Indonesia semakin merata dan akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," ucap dia.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan upaya mengentaskan
kemiskinan ekstrem bukan perkara mudah. Seluruh pihak diajak bekerja sama mewujudkan target tersebut.
"Masih butuh kerja keras untuk mencapai target kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024," kata Muhadjir dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin, 14 Agustus 2023.
Muhadjir mengatakan pemerintah sudah membuat berbagai program. Salah satunya, yakni Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang diinisiasi Kementerian Sosial.
"PENA yang bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan menciptakan peluang kerja baru bagi rumah tangga miskin ekstrem," ujar dia.
Muhadjir menyebut PENA telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Persentase penduduk miskin ekstrem mencapai 1,12 persen per Maret 2023.
"Angka tersebut turun signifikan dari September 2022 yang sebesar 1,74 persen," papar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Muhadjir menuturkan program pengentasan
kemiskinan ekstrem perlu difokuskan pada program pemberdayaan. Kemudian pelatihan keterampilan dan dukungan finansial yang lebih baik.
"Upaya ini diarahkan untuk membantu KPM (keluarga penerima manfaat) untuk dapat mencapai kemandirian ekonomi," jelas dia.
Muhadjir optimistis angka kemiskinan ekstrem semakin turun dari waktu ke waktu. Asalkan pengusaha ekonomi mikro, kecil, dan menengah terus berkembang.
"Nanti ekonomi Indonesia semakin merata dan akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)