medcom.id, Jakarta: Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dituntut langsung bergerak cepat merealisasikan janji kampanyenya. Tak hanya itu, keduanya diminta memperbaiki keretakan antar pendukung yang terjadi sejak Pilkada DKI 2017 bergulir.
Jika tidak demikian, keretakan itu dikhawatirkan melebar hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung. Akibatnya, kedamaian dan kenyamanan Ibu Kota bisa terganggu.
"Mereka harus bisa membangun hubungan yang harmonis baik dengan eksekutif, legislatif, gubernur dan partai politik dan tentu saja hubungan dengan rakyat (pendukung)," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta era Fauzi Bowo, Prijanto, dalam diskusi terbuka Pemimpin Baru Jakarta, Sabtu 14 Oktober 2017.
Prijanto melihat keretakan antar pendukung itu masih sangat terasa. Hal ini bisa dilihat dari karangan bunga yang ditujukan kepada gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sekali pun Ahok sudah terbelit masalah hukum.
"Itu contoh kecil saja. Masyarakat masih terpecah, maka ini menjadi tugas yang penting untuk gubernur baru," kata Prijanto.
Pengamat politik Gun Gun Heriyanto mengungkapkan, 2,3 juta masyarakat yang mendukung gubernur sebelumnya dapat menjadi kontrol bagi pemerintahan Anies-Sandi. Hal ini diakui Gun Gun menjadi tugas yang cukup berat untuk merangkul pendukung yang loyal pada pemimpin sebelumnya.
"Tidak mudah memang, tapi ini bisa menjadi berkah, menjadi kontrol bagi pemerintahan nantinya," ungkap Gun Gun.
Dia menambahkan, kontrol ini juga bisa memicu kerja pemerintah DKI semakin cepat. Anies-Sandi perlu memberikan kesan 100 hari pertama yang positif seperti yang dijanjikan saat kampanye.
"Jika tidak ada kesan awal akan sulit masuk ke lingkungan baru. Lagi pula sudah ada tim sinkronisasi yang akan memudahkan masa transisi ini," terangnya.
Sementara itu menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, dalam 100 hari kerjanya Anies-Sandi harus menjalin komunikasi dengan pendukung tiga gubernur di periode 2012-2017.
"Saya setuju gubernur baru harus menjalin komunikasi dan merangkul pendukung yang kemarin terjadi perbedaan," tutur pria yang akrab disapa Sani itu.
Selain itu menurut dia, Anies-Sandi juga mesti segera berkoordinasi secara sinergis dengan anggota dewan. Hal ini diperlukan karena keduanya harus segera bekerja dan membahas berbagai program kerja.
"Tidak bisa menunggu, setelah dilantik harus langsung kerja. Kalau tidak semua akan tertunda dan kerja akan lambat. Sedangkan waktunya sudah sangat mepet sekali," cetus Sani.
Politikus PKS ini menuturkan, roda pemerintahan dan pembangunan Jakarta tahun 2018 harus segera berjalan dengan terlebih dulu membahas RAPBD 2018 dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait reklamasi pantai utara Jakarta. "Pekan depan setelah pelantikan (Raperda reklamasi) segera dibahas," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dituntut langsung bergerak cepat merealisasikan janji kampanyenya. Tak hanya itu, keduanya diminta memperbaiki keretakan antar pendukung yang terjadi sejak Pilkada DKI 2017 bergulir.
Jika tidak demikian, keretakan itu dikhawatirkan melebar hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung. Akibatnya, kedamaian dan kenyamanan Ibu Kota bisa terganggu.
"Mereka harus bisa membangun hubungan yang harmonis baik dengan eksekutif, legislatif, gubernur dan partai politik dan tentu saja hubungan dengan rakyat (pendukung)," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta era Fauzi Bowo, Prijanto, dalam diskusi terbuka Pemimpin Baru Jakarta, Sabtu 14 Oktober 2017.
Prijanto melihat keretakan antar pendukung itu masih sangat terasa. Hal ini bisa dilihat dari karangan bunga yang ditujukan kepada gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sekali pun Ahok sudah terbelit masalah hukum.
"Itu contoh kecil saja. Masyarakat masih terpecah, maka ini menjadi tugas yang penting untuk gubernur baru," kata Prijanto.
Pengamat politik Gun Gun Heriyanto mengungkapkan, 2,3 juta masyarakat yang mendukung gubernur sebelumnya dapat menjadi kontrol bagi pemerintahan Anies-Sandi. Hal ini diakui Gun Gun menjadi tugas yang cukup berat untuk merangkul pendukung yang loyal pada pemimpin sebelumnya.
"Tidak mudah memang, tapi ini bisa menjadi berkah, menjadi kontrol bagi pemerintahan nantinya," ungkap Gun Gun.
Dia menambahkan, kontrol ini juga bisa memicu kerja pemerintah DKI semakin cepat. Anies-Sandi perlu memberikan kesan 100 hari pertama yang positif seperti yang dijanjikan saat kampanye.
"Jika tidak ada kesan awal akan sulit masuk ke lingkungan baru. Lagi pula sudah ada tim sinkronisasi yang akan memudahkan masa transisi ini," terangnya.
Sementara itu menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, dalam 100 hari kerjanya Anies-Sandi harus menjalin komunikasi dengan pendukung tiga gubernur di periode 2012-2017.
"Saya setuju gubernur baru harus menjalin komunikasi dan merangkul pendukung yang kemarin terjadi perbedaan," tutur pria yang akrab disapa Sani itu.
Selain itu menurut dia, Anies-Sandi juga mesti segera berkoordinasi secara sinergis dengan anggota dewan. Hal ini diperlukan karena keduanya harus segera bekerja dan membahas berbagai program kerja.
"Tidak bisa menunggu, setelah dilantik harus langsung kerja. Kalau tidak semua akan tertunda dan kerja akan lambat. Sedangkan waktunya sudah sangat mepet sekali," cetus Sani.
Politikus PKS ini menuturkan, roda pemerintahan dan pembangunan Jakarta tahun 2018 harus segera berjalan dengan terlebih dulu membahas RAPBD 2018 dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait reklamasi pantai utara Jakarta. "Pekan depan setelah pelantikan (Raperda reklamasi) segera dibahas," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(INF)