Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid (kanan)/MI/Susanto
Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid (kanan)/MI/Susanto

Jalan Hadi Menjadi Panglima TNI Dinilai bakal Mulus

Ilham wibowo • 04 Desember 2017 12:40
Jakarta: Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid menilai langkah Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bakal mulus menjadi panglima TNI. Selain memiliki segudang prestasi, mantan Sesmil Presiden Joko Widodo itu cukup akrab dengan Komisi Pertahanan.
 
"Kami sudah terbiasa dan sering komunikasi dengan Pak Hadi. Jadi saya rasa tidak terlalu ada masalah," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
 
Lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 ini dinilai menjadi pilihan yang tepat dalam sisi keadilan dan kebersamaan TNI. Meutya mengatakan, anggota dewan hanya akan menyoroti kelengkapan dan rekam jejak calon pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu selama menjadi perwira TNI.

Namun, kesiapan menjaga keamanan Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019 menjadi tantangan yang membutuhkan konsistensi. "Kita yakini bahwa Presiden sudah memikirkan matang-matang sekali calonnya (sebagai Panglima TNI)."
 
Menurut Meutya, Hadi merupakan perwira TNI yang kariernya cukup melesat. Mengawali karier di Skuadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Hadi pernah bertugas menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
 
Baca: 'Pengajuan Marsekal Hadi sebagai Calon Panglima Memenuhi Rasa Keadilan'
 
Pada 1993, Hadi diangkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skuadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Tiga tahun berselang, Hadi memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skuadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
 
"Salah satu (Perwira TNI) yang tercepat juga dalam kenaikan-kenaikan pangkat," ucap politikus Partai Golkar itu.
 
Pada 1997, Hadi memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skuadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarno. Satu tahun kemudian, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarno.
 
Setahun berikutnya, ia menjabat Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Pada 1999, Hadi menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto.
 
Ia juga dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto pada 2000. Pada 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I.
 
Baca: Presiden Jokowi Rekomendasikan Hadi Tjahjanto jadi Panglima TNI
 
Hadi kemudian menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara pada 2004. Berikutnya, dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh pada 2006 dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara pada 2007.
 
Pada 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Selang setahun, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
 
Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua tahun menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015). Hadi kemudian menjabat sebagai Komandan Lanud Abdulrachman Saleh pada Juli 2015.
 
Hadi juga sempat ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan (2016-2017).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan