Aburizal Bakrie menyerahkan potongan tumpeng ke Ade Komaruddin disaksikan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Ant/M Agung Rajasa.
Aburizal Bakrie menyerahkan potongan tumpeng ke Ade Komaruddin disaksikan mantan Ketua DPR Setya Novanto. Ant/M Agung Rajasa.

Ade Komaruddin: Pengawasan DPR Harus Konstruktif

Antara • 19 Desember 2015 18:16
medcom.id, Jakarta: Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin mengatakan, ke depan, fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus bersifat konstruktif dengan memberikan solusi dan bukan sekadar menyalahkan atau destruktif.
 
"Ke depan kami harus arahkan pengawasan (DPR) yang konstruktif dan bukan destruktif. Jadi, pengawasan yang dibarengi dengan pemberian solusi. Itu untuk semua komisi dan alat kelengkapan dewan. Termasuk MKD," katanya saat peresmian proyek percontohan pengembangan dan pembinaa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Purwakarta, Jabar, Sabtu (19/12/2015).
 
Proyek percontohan UMKM itu merupakan hasil kerja sama SOKSI dengan PT Jamkrindo untuk mengembangkan sektor usaha tersebut. Ade telah ditunjuk Partai Golkar menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

Dalam kesempatan itu, Ade yang akrab disapa Akom mengakui bahwa selama satu tahun lebih banyak kegaduhan yang dilakukan DPR dibandingkan kinerja di bidang legislasi. Menurut dia, kegaduhan tersebut terjadi karena fungsi pengawasan yang terlalu dikedepankan.
 
"DPR, kalau tugas pengawasan tidak usah disuruh karena kalau mengoreksi, menyalahkan itu gampang. Tapi kalau berbuat itu yang kurang. Kegaduhan di DPR selama ini karena fungsi pengawasan yang terlalu maju," tutur Ketua Umum Depinas SOKSI tersebut.
 
Lebih lanjut Akom meminta doa restu pada 11 Januari 2016 akan dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri. "Insya Allah saya pada 11 januari 2016 nanti akan dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan saudara Setya Novanto. Itu amanah. Amanah untuk memimpin 560 anggota yang seluruhnya terpilih secara langsung," imbuh dia.
 
Menurutnya, menjadi Ketua DPR bukanlah sebagaimana posisi direktur utama atau komandan pasukan, namun merupakan juru bicara dari 560 anggota dewan. "Saya hanya menjadi juru bicara secara kelembagaan. Ke depan pengawasan perlu kita batasi, bukan untuk melarang atau mengurangi tapi pengawasan yang konstruktif. Pengawasan yang solutif, memberikan manfaat," kata Akom.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan