medcom.id, Jakarta: Pendiri Partai Golkar Suhardiman mengaku tidak akan ikut campur dengan konflik internal Partai Golkar. Hanya saja dia akan mendukung apapun keputusan Kosgoro 1957, MKGR dan Soksi sebagai ormas pendiri Golkar.
"Saya hanya mengikuti dan mendoakan agar rekan-rekan sukses dalam mengatasi apakah rintangan atau apa namanya. Tapi saya percaya saudara Agung (Laksono) dan saudara Priyo (Budi Santoso) cukup dewasa, cukup matang. Karena saya kenal mereka. Saya hanya ingin mengikuti apa maunya Kosgoro, MKGR dan Soksi," kata Suhardiman dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12/2014).
Diberitakan sebelumnya, Kosgoro 1957, MKGR dan Soksi menolak hasil Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Bali. Munas Bali dinilai inkonstitusional dan tidak sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga (AD/ART) partai.
Ke-tiga ormas pendiri Golkar itu juga telah menyatakan sikap mendukung penyelenggaran Munas IX Partai Golkar kubu Agung Laksono cs yang diselenggarakan pada Januari 2015 di Jakarta.
Sebagai salah seorang pendiri Golkar yang masih hidup, Suhardiman mengungkapkan dirinya tak lagi punya sikap sendiri. Dia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada tiga ormas pendiri Golkar tersebut. "Saya ucapkan sukses kepada Munas Januari 2015," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Pendiri Partai Golkar Suhardiman mengaku tidak akan ikut campur dengan konflik internal Partai Golkar. Hanya saja dia akan mendukung apapun keputusan Kosgoro 1957, MKGR dan Soksi sebagai ormas pendiri Golkar.
"Saya hanya mengikuti dan mendoakan agar rekan-rekan sukses dalam mengatasi apakah rintangan atau apa namanya. Tapi saya percaya saudara Agung (Laksono) dan saudara Priyo (Budi Santoso) cukup dewasa, cukup matang. Karena saya kenal mereka. Saya hanya ingin mengikuti apa maunya Kosgoro, MKGR dan Soksi," kata Suhardiman dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12/2014).
Diberitakan sebelumnya, Kosgoro 1957, MKGR dan Soksi menolak hasil Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Bali. Munas Bali dinilai inkonstitusional dan tidak sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga (AD/ART) partai.
Ke-tiga ormas pendiri Golkar itu juga telah menyatakan sikap mendukung penyelenggaran Munas IX Partai Golkar kubu Agung Laksono cs yang diselenggarakan pada Januari 2015 di Jakarta.
Sebagai salah seorang pendiri Golkar yang masih hidup, Suhardiman mengungkapkan dirinya tak lagi punya sikap sendiri. Dia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada tiga ormas pendiri Golkar tersebut. "Saya ucapkan sukses kepada Munas Januari 2015," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)