Jakarta: Beberapa hari ke belakang, publik dihebohkan dengan anggaran Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI terkait gorden di rumah dinas DPR RI yang terletak di Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel). Anggaran senilai Rp48,7 miliar diperuntukkan bagi 505 unit rumah yang akan dipasang di 11 titik di setiap unitnya. Titik-titik yang dipasang gorden yakni kamar tidur utama, ruang tamu, ruang kerja, hingga kamar tidur asisten rumah tangga.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai nominal Rp48,7 miliar terlalu fantastis bagi barang seperti gorden. Walaupun dibagi per unit senilai Rp90 juta, masih tidak masuk akal bagi barang tersebut. Oleh sebab itu, Lucius mewajarkan jika anggaran gorden ini menimbulkan sentimen di kalangan masyarakat.
“Bagi saya, angka-angka dengan nilai fantastis untuk proyek-proyek yang direncanakan DPR itu bukan baru kali ini terjadi,” kata Lucius dalam tayangan Medcom Hari Ini di Instagram Live medcom.id, Selasa, 29 Maret 2022.
Lucius berasumsi anggaran merupakan salah satu upaya untuk menggolkan tujuan-tujuan para anggota. Ada dua asumsi, pertama yaitu anggota mencari untung melalui anggaran Rp48,7 miliar. Asumsi kedua yakni anggota DPR yang melakukan kongkalingkong dengan proyek-proyek tertentu, contohnya adalah perusahaan gorden.
“Dengan kata lain tidak terlihat urgensi yang luar biasa yang membuat uang Rp48,7 miliar itu wajar digelontorkan oleh DPR untuk penyediaan gorden,” tutur Lucius. (Hana Nushratu)
Jakarta: Beberapa hari ke belakang, publik dihebohkan dengan
anggaran Sekretaris Jenderal (Sekjen)
DPR RI terkait gorden di rumah dinas DPR RI yang terletak di Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel). Anggaran senilai Rp48,7 miliar diperuntukkan bagi 505 unit rumah yang akan dipasang di 11 titik di setiap unitnya. Titik-titik yang dipasang gorden yakni kamar tidur utama, ruang tamu, ruang kerja, hingga kamar tidur asisten rumah tangga.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai nominal Rp48,7 miliar terlalu fantastis bagi barang seperti gorden. Walaupun dibagi per unit senilai Rp90 juta, masih tidak masuk akal bagi barang tersebut. Oleh sebab itu, Lucius mewajarkan jika anggaran gorden ini menimbulkan sentimen di kalangan masyarakat.
“Bagi saya, angka-angka dengan nilai fantastis untuk proyek-proyek yang direncanakan DPR itu bukan baru kali ini terjadi,” kata Lucius dalam tayangan Medcom Hari Ini di Instagram Live medcom.id, Selasa, 29 Maret 2022.
Lucius berasumsi anggaran merupakan salah satu upaya untuk menggolkan tujuan-tujuan para anggota. Ada dua asumsi, pertama yaitu anggota mencari untung melalui anggaran Rp48,7 miliar. Asumsi kedua yakni anggota DPR yang melakukan kongkalingkong dengan proyek-proyek tertentu, contohnya adalah perusahaan gorden.
“Dengan kata lain tidak terlihat urgensi yang luar biasa yang membuat uang Rp48,7 miliar itu wajar digelontorkan oleh DPR untuk penyediaan gorden,” tutur Lucius. (
Hana Nushratu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)