Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) dan anggota Fraksi PKB MPR Lukman Edy (kanan), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/2/2015). Foto: Antara/Ismar Patrizki
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) dan anggota Fraksi PKB MPR Lukman Edy (kanan), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/2/2015). Foto: Antara/Ismar Patrizki

Hidayat Dinilai tak Paham Program Revolusi Mental

Misbahol Munir • 27 September 2018 18:58
Jakarta: Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai masuknya kembali program revolusi mental dalam visi-misi Joko Widodo-Ma'ruf Amin bertentangan dengan janji kampanye Pilpres 2014. Pernyataan Hidayat Nur Wahid pun menuai kritik.
 
Menurut Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru seharusnya Hidayat paham Program Revolusi Mental bukan program instan dan harus didukung semua pihak.
 
Falah menyebut Program Revolusi Mental berakar dari narasi cinta Tanah Air, agar bangsa Indonesia hadir sebagai bangsa pelopor, berprestasi dan memiliki budi pekerti yang baik. Turunan dari itu adalah mewujudkan peningkatan taraf peradaban bangsa.

"Revolusi Mental adalah fondamen di dalam upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Program ini bukan jangka pendek lima tahunan. Program itu memerlukan jiwa dan rasa yang memahami amanat penderitaan rakyat," kata Falah dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 September 2018.
 
Anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI itu menjelaskan, ukuran sukses Program Revolusi Mental bukanlah soal rasa personal. Tapi, harus dilihat dari cakupan yang lebih luas.
 
Sebagai contoh, kata Falah, kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah salah satu bukti kesuksesan revolusi mental hingga mendapat pujian dari dunia. Para atlet berlaga penuh semangat sebagai bangsa pemenang, masyarakat yang ramah pada kontingen negara lain, serta relawan yang bangga melayani.
 
"Revolusi mental juga mengakar pada harkat dan martabat bangsa. Pak Jokowi menggelorakan itu. Pembukaan Asian Games yang penuh dengan tradisi kebudayaan itu adalah bagian revolusi mental," ujarnya.
 
Menurut Gus Falah, menjadi aneh jika Hidayat nampak tidak mendukung Program Revolusi Mental. Padahal sebagai Wakil Ketua MPR RI, Hidayat seharusnya turut menyukseskan program itu untuk Indonesia yang lebih baik.
 
"Dengan segala hormat untuk Hidayat Nur Wahid, bukalah mata hati dan pikiran, jika negara lain memuji bangsa kita, kenapa Anda tidak?" kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan