medcom.id, Manado: Meraih posisi tiga besar partai politik dengan suara terbanyak pada Pemilu 2019 mendatang adalah tugas besar Ketua Umum baru Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, bila ketua umum yang baru tidak seutuhnya fokus pada partai, maka peluang mencapai target tersebut akan sulit dicapai.
"Bila Pak Hatta memimpin lagi, tiga besar itu bisa diraih," ujar Kamran, Sekretaris DPD PAN Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, di sela-sela Deklarasi DPD PAN Dukung Hatta Rajasa, Manado, Minggu (8/2/2015).
Ia mengatakan, penambahan suara PAN dalam Pemilu 2015 tak lepas dari tren hilangnya apatisme masyarakat terhadap politik. Semua parpol tentu menyadarinya dan tidak akan melewatkannya sebagai peluang meraih kemenangan dalam pemilu mendatang.
Artinya, lanjut Kamran, persaingan antar parpol akan semakin ketat di Pemilu 2019 mendatang. Kongres PAN di Bali pada 28 Februari nanti harus memastikan bahwa ketua umum terpilih adalah yang mampu dan mau mencurahkan konsentrasi sepenuhnya untuk membesarkan partai.
"Kita perlu ketua umum yang sepenuhnya konsentrasi ke tugas besar itu. Jangan lagi disambi dengan tugas lain," sambung Kamran.
Ketika dipimpin Amien Rais, PAN dalam Pemilu 1999 memperoleh dukungan suara 7,5 jutaan. Turun tipis pada Pemilu 2004 menjadi 7,3 juta. Ketika di bawah kepemimpinan Sutrisno Bachir, hasil Pemilu 2009 turun lagi ke 6,2 juta suara.
Penurunan itu membuat Sutrisno Bachir digantikan oleh Hatta Rajasa. Hasilnya perolehan suara PAN naik drastis ke 9,5 juta pada Pemilu 2014.
Menurut jadwal, Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) akan digelar di Bali pada 28 Februari 2015. Ketua MPR Zulkifli Hasan yang didukung Amien Rais muncul sebagai penantang Hatta Rajasa untuk memimpin kepengurusan PAN periode 2015-2020.
medcom.id, Manado: Meraih posisi tiga besar partai politik dengan suara terbanyak pada Pemilu 2019 mendatang adalah tugas besar Ketua Umum baru Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, bila ketua umum yang baru tidak seutuhnya fokus pada partai, maka peluang mencapai target tersebut akan sulit dicapai.
"Bila Pak Hatta memimpin lagi, tiga besar itu bisa diraih," ujar Kamran, Sekretaris DPD PAN Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, di sela-sela Deklarasi DPD PAN Dukung Hatta Rajasa, Manado, Minggu (8/2/2015).
Ia mengatakan, penambahan suara PAN dalam Pemilu 2015 tak lepas dari tren hilangnya apatisme masyarakat terhadap politik. Semua parpol tentu menyadarinya dan tidak akan melewatkannya sebagai peluang meraih kemenangan dalam pemilu mendatang.
Artinya, lanjut Kamran, persaingan antar parpol akan semakin ketat di Pemilu 2019 mendatang. Kongres PAN di Bali pada 28 Februari nanti harus memastikan bahwa ketua umum terpilih adalah yang mampu dan mau mencurahkan konsentrasi sepenuhnya untuk membesarkan partai.
"Kita perlu ketua umum yang sepenuhnya konsentrasi ke tugas besar itu. Jangan lagi disambi dengan tugas lain," sambung Kamran.
Ketika dipimpin Amien Rais, PAN dalam Pemilu 1999 memperoleh dukungan suara 7,5 jutaan. Turun tipis pada Pemilu 2004 menjadi 7,3 juta. Ketika di bawah kepemimpinan Sutrisno Bachir, hasil Pemilu 2009 turun lagi ke 6,2 juta suara.
Penurunan itu membuat Sutrisno Bachir digantikan oleh Hatta Rajasa. Hasilnya perolehan suara PAN naik drastis ke 9,5 juta pada Pemilu 2014.
Menurut jadwal, Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) akan digelar di Bali pada 28 Februari 2015. Ketua MPR Zulkifli Hasan yang didukung Amien Rais muncul sebagai penantang Hatta Rajasa untuk memimpin kepengurusan PAN periode 2015-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)