Menteri Sosial Tri Rismaharini. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Menteri Sosial Tri Rismaharini. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Terpopuler Nasional: Penyelesaian Bansos Tak Cukup dengan Marah Hingga KY Mesti Panggil 4 Hakim Agung

Renatha Swasty • 04 Oktober 2021 07:07
Jakarta: Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) memarahi anak buah kembali tejadi. Risma naik pitam kepada salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo.
 
Namun, marah-marah dianggap bukan jalan keluar menyelesaikan masalah tersebut. Berita soal itu paling banyak dibaca di kanal Nasional Medcom.id, sepanjang Minggu, 3 Oktober 2021.
 
"Tak cukup hanya sekedar marah-marah," kata Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzili saat dihubungi, Minggu, 3 Oktober 2021.
 
Ketua DPP Partai Golkar itu menyampaikan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan Kementerian Sosial (Kemensos). Salah satunya, pendataan dan pemutakhiran data, pendistribusian, serta evaluasi bantuan sosial.

Baca selengkapnya di sini
 
Berita soal pertemuan terpidana kasus suap Nurhadi dengan empat hakim agung juga paling banyak dibaca sepanjang Minggu. Komisi Yudisial (KY) dinilai perlu menindaklanjuti informasi pertemuan empat Hakim Agung dengan terpidana kasus suap, Nurhadi. KY dapat mengklarifikasi pertemuan yang terjadi pada 2017 itu.
 
"Saya kira yang perlu dilakukan KY memanggil dan meminta klarifikasi, ngapain," pakar hukum pidana Universitas Brawijaya Fachrizal Afandi saat dihubungi, Minggu, 3 Oktober 2021.
 
Dia menyampaikan pemanggilan ini menjernihkan kesimpangsiuran informasi tersebut. Sebab, ini berkaitan dengan etika hakim dan muruah Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga tinggi negara.
 
Baca selengkapnya di sini
 
Berita yang juga menarik pembaca Medcom.id sepanjang kemarin ialah bukti autentik gelar kepahlawanan Syaikhona Kholil makin kuat. Ketua Tim Pengusul dan Penyusun Kajian Akademik Pahlawan Nasional, Muhaimin, mengaku harus berburu ke sejumlah pesantren untuk menemukan bukti autentik dari tulisan ulama asal Madura, Jawa Timur, Syaikhona Kholil Bangkalan. Bukti berupa manuskrip itu untuk mendukung kelayakan Syaikhona Kholil mendapat gelar pahlawan nasional.
 
"Kami melakukan kajian itu di 2019-2020, menemukan banyak manuskrip yang kami dapatkan dari berbagai pesantren besar di Indonesia," kata Muhaimin dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Meniti Jalan Pahlawan Syekh Kholil Bangkalan', Minggu, 3 Oktober 2021.
 
Dia mengaku berburu ke sejumlah pesantren di Jawa Timur. Bahkan, dia sampai ke Jakarta untuk menemukan manuskrip dalam konteks penulisan sejarah secara akademik.
 
Baca selengkpanya di sini
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan