Sidang AIPA Tidak Menyepakati Bahas Isu Rohingya

Jakarta: Sidang Assembly Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau Parlemen Negara-negara ASEAN tidak menghasilkan resolusi politik. Parlemen Myanmar tidak menyepakati salah satu draf resolusi yang diajukan Indonesia. "Myanmar menolak tegas pembahasan Rohingya di AIPA," kata Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 September 2020. Fadli mengungkapkan dalam sidang yang berlangsung secara virtual itu, BKSAP mengajukan dua draf. Pertama, stabilitas kawasan di masa pandemi khususnya dalam konteks isu Laut Tiongkok Selatan. Kedua, bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya di Rakhine. Usulan yang diajukan oleh DPR ini didukung Parlemen Thailand dan Malaysia. Namun, ditolak Myanmar. Anggota Komisi I DPR itu menyayangkan sikap Myanmar. Seharusnya, AIPA mendukung ASEAN menyikapi isu Rohingya, di antaranya memberikan bantuan kemanusiaan, menjamin proses repatriasi yang aman dan bermartabat bagi para pengungsi Rohingya di Rakhine.     "Apalagi dalam kondisi saat ini, ketika banyak dari mereka (etnis Rohingya) justru terdampar di negara ASEAN lainnya," tutur dia. Fadli menyebut isu Rohingya sudah diperjuangkan oleh DPR sejak 2017. Dia tak heran sidang AIPA tidak menghasilkan resolusi sejak 2017. "Karena keputusan berbasis konsensus," ujar dia.