Sekjen PKS Mustafa Kamal (kanan)/ANT/Akbar Nugroho Gumay
Sekjen PKS Mustafa Kamal (kanan)/ANT/Akbar Nugroho Gumay

Sekjen PKS Anggap Wajar Anies Singgung Pribumi

LB Ciputri Hutabarat • 17 Oktober 2017 11:13
medcom.id, Jakarta: Sekjen PKS Mustafa Kamal menilai tak ada yang salah dengan kata pribumi yang disinggung Anies Baswedan dalam pidato perdana sebagai gubernur DKI Jakarta. Hal semacam itu biasa terjadi.
 
"Wajar lah gubernur baru, bersemangat. Jangan kata-katanya tak punya tenaga. Dia kan ingin mencari kata-kata yang bisa memberikan tenaga kepada Republik," kata Mustafa di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 17 Oktober 2017.
 
Mustafa meminta masyarakat tak buru-buru menghakimi Anies soal pemakaian kata pribumi. Masyarakat diminta memahami konteks pribumi yang berkaitan dengan sejarah.

"Tapi kita lihat maksudnya, niat baiknya, dan saya berharap semua pihak bisa memahami itu," ujar dia.
 
Mustafa menjelaskan, Anies menggunakan kata pribumi lantaran latar belakangnya sebagai seorang pendidik. Itu pula yang diduga menjadi dasar Anies memakai konsep histori pribumi dalam pidatonya.
 
"Ini semata-mata karena Anies ini kan seorang akademisi yang referensinya jauh ke belakang dan wawasannya jauh ke depan. Sehingga beliau mencari kata-kata yang mempunyai tenaga. Saya kira lebih kepada itu," ucap Mustafa.
 
Ucapan Anies yang membawa-bawa pribumi menjadi perbincangan di dunia maya. Di Instagram, penyanyi Yosi Mokalu menyampaikan kritik langsung kepada Anies. Ia bahkan menjelaskan asal usul kata pribumi.
 
Dalam caption yang cukup panjang, Yosi menegaskan, kata pribumi kurang bijaksana bila disebut dalam pidato pelantikan. Terlebih, Anies merupakan gubernur Ibu Kota Negara pluralis.
 
Gambar Anies dilengkapi petikan pidato soal pribumi pun ramai dibagikan di media sosial. Kritik juga disampaikan politikus NasDem Irma Suryani Chaniago. Menurut Irma, Anies seharusnya menjadi teladan membangun persatuan dan kesatuan.
 
"Sebagai wakil rakyat saya mengimbau dan mengajak Gubernur DKI untuk berhenti bicara rasis dan mari bekerja untuk DKI, ikut menjaga ketertiban umum, mencerdaskan bangsa, dan kembali merajut kebhinekaan yang sempat tercerabut," kata Irma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 17 Oktober 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan