medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Darmayanti Lubis menerima kunjungan delegasi dari Kementerian Luar Negeri Belarusia. Pertemuan ini fokus membahas kerja sama di bidang perdagangan dan ekonomi.
"Kami percaya kerja sama perdagangan dan ekonomi sangat penting. Untuk berjalan kondusif harus ada dialog politik antara Pemerintah Belarus dan Indonesia maupun Parlemen Belarus dan Indonesia,” kata Ketua Delegasi Belarusia Andrei Dapkiunas, Selasa 17 Oktober 2017.
Dia juga meminta dukungan DPD untuk pendirian Kedutaan Besar RI di Belarusia. Andrei mengundang anggota DPD berkunjung ke Belarusia awal tahun depan untuk meningkatkan kerja sama antarparlemen.
Menanggapi permintaan dukungan terhadap pendirian Kedutaan Besar RI di Belarusia, Darmayanti Lubis mengatakan bahwa DPD telah mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo pada 2015. Namun, hingga saat ini belum ada balasan dari pemerintah.
“Kami belum menerima kabar terbaru mengenai surat tersebut. Kami mengucapkan terima kasih atas undangan kepada DPD untuk bisa berkunjung ke Belarus awal 2018. Ini akan menjadi perhatian dari DPD untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua parlemen,” kata senator asal Sumatera Utara ini.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Parlemen DPD GKR Ayu Koes Indriyah menyambut baik tawaran kerja sama perdagangan antara Belarusia dengan Indonesia. Senator dari Jawa Tengah ini menjelaskan, ada banyak potensi dari berbagai daerah Indonesia yang bisa dijadikan investasi bagi Belarusia.
"Saya yang berasal dari Surakarta, banyak sekali industri-industri yang bisa dijadikan bahan kerja sama yaitu furniture atau produksi kulit, saya mengundang Belarusia untuk jadi investor. Kami juga bisa membantu untuk menyediakan informasi potensi dari seluruh provinsi di Indonesia,” ujar GKR Ayu Koes Indriyah.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Darmayanti Lubis menerima kunjungan delegasi dari Kementerian Luar Negeri Belarusia. Pertemuan ini fokus membahas kerja sama di bidang perdagangan dan ekonomi.
"Kami percaya kerja sama perdagangan dan ekonomi sangat penting. Untuk berjalan kondusif harus ada dialog politik antara Pemerintah Belarus dan Indonesia maupun Parlemen Belarus dan Indonesia,” kata Ketua Delegasi Belarusia Andrei Dapkiunas, Selasa 17 Oktober 2017.
Dia juga meminta dukungan DPD untuk pendirian Kedutaan Besar RI di Belarusia. Andrei mengundang anggota DPD berkunjung ke Belarusia awal tahun depan untuk meningkatkan kerja sama antarparlemen.
Menanggapi permintaan dukungan terhadap pendirian Kedutaan Besar RI di Belarusia, Darmayanti Lubis mengatakan bahwa DPD telah mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo pada 2015. Namun, hingga saat ini belum ada balasan dari pemerintah.
“Kami belum menerima kabar terbaru mengenai surat tersebut. Kami mengucapkan terima kasih atas undangan kepada DPD untuk bisa berkunjung ke Belarus awal 2018. Ini akan menjadi perhatian dari DPD untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua parlemen,” kata senator asal Sumatera Utara ini.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Parlemen DPD GKR Ayu Koes Indriyah menyambut baik tawaran kerja sama perdagangan antara Belarusia dengan Indonesia. Senator dari Jawa Tengah ini menjelaskan, ada banyak potensi dari berbagai daerah Indonesia yang bisa dijadikan investasi bagi Belarusia.
"Saya yang berasal dari Surakarta, banyak sekali industri-industri yang bisa dijadikan bahan kerja sama yaitu furniture atau produksi kulit, saya mengundang Belarusia untuk jadi investor. Kami juga bisa membantu untuk menyediakan informasi potensi dari seluruh provinsi di Indonesia,” ujar GKR Ayu Koes Indriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)