medcom.id, Tanjung Pinang: Setiap bangsa dan negara pasti memiliki ciri khasnya sendiri yang dibanggakan. Demikian juga dengan Indonesia yang memiliki Empat Pilar, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur bangsa serta konstitusi negara.
Dalam pembahasan terkait sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono mengatakan, bagi pelajar dan mahasiswa yang belajar tentang Empat Pilar Kebangsaan, harus diawali dari hal sederhana yang bersifat pengetahuan, kognisi, dan bersifat kesadaran sampai dengan pelaksanaannya.
Sebagai contoh, dalam menyebut UUD saja tidak boleh salah. Harus tepat, yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Demikian juga dengan sebutan Empat Pilar MPR RI harus lengkap yakni Empat Pilar MPR RI (Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara). Itu masuk pembelajaran Empat Pilar bersifat pengetahuan dan kognisi.
Ma'ruf menjelaskan, Empat Pilar MPR adalah sesuatu yang memang semua, seluruh elemen rakyat Indonesia, bahkan Mahkamah Konstitusi sepakat untuk terus disosialisasikan.
Empat Pilar juga jika ditarik ke atas muaranya ada pada dasar dan ideologi negara. Para pelajar dan mahasiswa mesti memahami bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter, yakni Pancasila, dan itu harus dijaga.
"Karena Pancasila merupakan karakter bangsa, maka semua kita yang ada di sini dan seluruh rakyat Indonesia harus berkomitmen nyata bahwa kita adalah bangsa yang religius, yakni sila pertama, juga bangsa yang berperikemanusiaan humanis yakni sila kedua, bangsa yang bersatu nasionalis sila ketiga, dan bangsa yang demokratis berkedauatan rakyat serta bangsa yang muara satu satunya dari cita-cita semua adalah sosial justice, kesejahteraan sosial,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Selasa 3 Oktober 2017.
Lima hal tersebut (Pancasila) jka dipahami dan diamalkan secara benar, akan mengalir pada konstitusi bangsa, mengalir pada komitmen NKRI dan akan akhirnya akan mengalir pada kokohnya Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan esensi dari Bhinneka Tunggal Ika adalah bersatu secara harmonis dalam perbedaan atau keberagaman.
Perbedaan di Indonesia, lanjut Ma’ruf, bukan sesuatu yang harus dipertentangkan dan diperselisihkan tapi sesuatu yang sudah selesai tinggal melaksanakan saja dengan menjalakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan penuh rasa saling menghormati dan toleransi yang tinggi. Sebab perbedaan adalah anugerah, berkah dan merupakan kekayaan bangsa serta elemen utama yang membentuk NKRI.
“Intinya adalah bangsa ini harus bangga memiliki Empat Pilar. Dan kebanggaan tersebut harus juga dibarengi, seiring sejalan dengan pengetahuan, pemahaman serta pengamalan secara benar,” ujarnya.
medcom.id, Tanjung Pinang: Setiap bangsa dan negara pasti memiliki ciri khasnya sendiri yang dibanggakan. Demikian juga dengan Indonesia yang memiliki Empat Pilar, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur bangsa serta konstitusi negara.
Dalam pembahasan terkait sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono mengatakan, bagi pelajar dan mahasiswa yang belajar tentang Empat Pilar Kebangsaan, harus diawali dari hal sederhana yang bersifat pengetahuan, kognisi, dan bersifat kesadaran sampai dengan pelaksanaannya.
Sebagai contoh, dalam menyebut UUD saja tidak boleh salah. Harus tepat, yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Demikian juga dengan sebutan Empat Pilar MPR RI harus lengkap yakni Empat Pilar MPR RI (Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara). Itu masuk pembelajaran Empat Pilar bersifat pengetahuan dan kognisi.
Ma'ruf menjelaskan, Empat Pilar MPR adalah sesuatu yang memang semua, seluruh elemen rakyat Indonesia, bahkan Mahkamah Konstitusi sepakat untuk terus disosialisasikan.
Empat Pilar juga jika ditarik ke atas muaranya ada pada dasar dan ideologi negara. Para pelajar dan mahasiswa mesti memahami bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter, yakni Pancasila, dan itu harus dijaga.
"Karena Pancasila merupakan karakter bangsa, maka semua kita yang ada di sini dan seluruh rakyat Indonesia harus berkomitmen nyata bahwa kita adalah bangsa yang religius, yakni sila pertama, juga bangsa yang berperikemanusiaan humanis yakni sila kedua, bangsa yang bersatu nasionalis sila ketiga, dan bangsa yang demokratis berkedauatan rakyat serta bangsa yang muara satu satunya dari cita-cita semua adalah sosial justice, kesejahteraan sosial,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Selasa 3 Oktober 2017.
Lima hal tersebut (Pancasila) jka dipahami dan diamalkan secara benar, akan mengalir pada konstitusi bangsa, mengalir pada komitmen NKRI dan akan akhirnya akan mengalir pada kokohnya Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan esensi dari Bhinneka Tunggal Ika adalah bersatu secara harmonis dalam perbedaan atau keberagaman.
Perbedaan di Indonesia, lanjut Ma’ruf, bukan sesuatu yang harus dipertentangkan dan diperselisihkan tapi sesuatu yang sudah selesai tinggal melaksanakan saja dengan menjalakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan penuh rasa saling menghormati dan toleransi yang tinggi. Sebab perbedaan adalah anugerah, berkah dan merupakan kekayaan bangsa serta elemen utama yang membentuk NKRI.
“Intinya adalah bangsa ini harus bangga memiliki Empat Pilar. Dan kebanggaan tersebut harus juga dibarengi, seiring sejalan dengan pengetahuan, pemahaman serta pengamalan secara benar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)