Tokoh partai Golongan Karya (dari kiri) Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tandjung menghadiri Muskernas I 2009 Kosgoro--Antara/FANNY OCTAVIANUS
Tokoh partai Golongan Karya (dari kiri) Aburizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tandjung menghadiri Muskernas I 2009 Kosgoro--Antara/FANNY OCTAVIANUS

Pengamat: Agung Sadar Lawan Ical Harus Punya Amunisi Besar

K. Yudha Wirakusuma • 09 Desember 2014 08:27
medcom.id. Jakarta: Partai Golkar kubu Agung Laksono dinilai memiliki hitungan untuk menghadapi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical). Dia mengatakan setelah mendaftarkan kepengurusan di Kementerian Hukum dan HAM, kubu Agung Laksono, memaksimalkan waktu.
 
"Agung sadar melawan Ical harus memiliki amunisi yang besar," kata pengamat politik dari Universitas Mercubuana, Heri Budianto, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Selasa (9/12/2014).
 
Dia menambahkan oleh sebab itu kubu Agung Laksono menawarkan jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, kepada JK. Namun jabatan tersebut tidak diterima oleh JK. "JK juga berhitung, dan dia telah ada komitmen juga dengan Presiden Jokowi. Enggak mau rangkap jabatan," imbuhnya.

Saat ini Agung Laksono tengah melakukan griliya politik, untuk membuat opini publik. "Kita tahu JK tokoh sentral dan berpengaruh. Jadi Agung Laksono menggalang dukungan politik," terangnya.
 
Sekedar diketahui Agung Laksono menemui JK di rumah dinas di rumah dinas Wakil Presiden Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin 8 Desember malam. Agung datang dengan didampingi wakilnya, Priyo Budi Santoso itu selain melaporkan hasil Munas IX di Hotel Mercure, Ancol, juga meminta JK menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Dia mengatakan dalam pertemuan itu JK juga memberikan saran khusus agar ke depan tercipta persatuan di internal Golkar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan