Jakarta: Upaya mempererat kerja sama internasional kadang harus menempuh jalan panjang. Seperti yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto.
Utut memimpin muhibah Parlemen Indonesia menuju Paramaribo, Suriname. Turut serta pada kunjungan tersebut Wiryanti Sukamdani, Arteria Dahlan, Andreas Hugo Pareira, Risa Mariska, Vanda Sarundajang, Ferdiansyah, Reni Marlinawati, dan Nurdin Tampubolon.
Rombongan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 17 Agustus 2019, pukul 18.40 WIB. Tim Delegasi DPR RI singgah terlebih dahulu di Kuala Lumpur dan Amsterdam, kemudian menginjakkan kaki di Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel, Paramaribo, Suriname pada Minggu, 18 Agustus 2019, pukul 15.00 waktu setempat. Perbedaan waktu kedua negara hampir 10 jam lebih.
Kedatangan muhibah Parlemen Indonesia disambut hangat oleh Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto beserta jajarannya.
Setelah istirahat satu malam, Tim Delegasi DPR RI langsung melakukan berbagai kegiatan diplomasi di negara bekas jajahan Belanda itu. Kunjungan diawali dengan menemui Ketua Parlemen Republik Suriname Jennifer Geerlings-Simons, Vice Chair Melvin Bauva, dan Member Comittee International Relations Watamaleo.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Suriname sepakat memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Di antaranya pertukaran informasi mengenai kebijakan legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Kedua belah pihak juga membahas wacana penjajakan Group Kerjasama Bilateral Antar Parlemen (GKSB). Usulan tersebut disambut baik oleh Parlemen Suriname.
"Kita akan saling mendorong kepada pemerintah bahwa dengan culture yang sama, dengan climate yang sama untuk saling bekerja sama, walaupun jarak antara kedua negara sangat jauh," kata Utut dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Agustus 2019.
Ketua Parlemen Suriname Jennifer Geerlings-Simons menyambut positif wacana kerja sama antar parlemen tersebut karena belum pernah terjalin sebelumnya.
Tak lupa, perwakilan lembaga legislatif Indonesia itu juga mengundang Parlemen Suriname dalam The 2nd World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) di Bali.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto menyambut baik kunjugan muhibah delegasi DPR RI ke Suriname. Menurutnya, diplomasi parlemen bisa mengeratkan hubungan kedua negara.
"Kita tadi melihat Ibu Ketua Parlemen Suriname sudah menyambut baik dan terjadi dialog yang sangat baik dengan kesan bersahabat. Bahkan tidak hanya bersahabat, tapi sudah seperti saudara. Itu mencerminkan dekatnya hubungan Indonesia dengan Suriname. Faktanya memang kita mempunyai kedekatan dan hubungan sejarah dengan Suriname, khususnya dengan keberadaan 13 persen penduduk Suriname yang merupakan keturunan Jawa," ucap Pujianto.
Usai bertemu dengan Ketua Parlemen Suriname, rombongan Delegasi DPR RI melanjutkan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Suriname Mike Faizel Noersalim. Tim Delegasi DPR RI juga akan bertemu dengan sejumlah pimpinan lembaga di Suriname.
Jakarta: Upaya mempererat kerja sama internasional kadang harus menempuh jalan panjang. Seperti yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto.
Utut memimpin muhibah Parlemen Indonesia menuju Paramaribo, Suriname. Turut serta pada kunjungan tersebut Wiryanti Sukamdani, Arteria Dahlan, Andreas Hugo Pareira, Risa Mariska, Vanda Sarundajang, Ferdiansyah, Reni Marlinawati, dan Nurdin Tampubolon.
Rombongan bertolak dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 17 Agustus 2019, pukul 18.40 WIB. Tim Delegasi DPR RI singgah terlebih dahulu di Kuala Lumpur dan Amsterdam, kemudian menginjakkan kaki di Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel, Paramaribo, Suriname pada Minggu, 18 Agustus 2019, pukul 15.00 waktu setempat. Perbedaan waktu kedua negara hampir 10 jam lebih.
Kedatangan muhibah Parlemen Indonesia disambut hangat oleh Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto beserta jajarannya.
Setelah istirahat satu malam, Tim Delegasi DPR RI langsung melakukan berbagai kegiatan diplomasi di negara bekas jajahan Belanda itu. Kunjungan diawali dengan menemui Ketua Parlemen Republik Suriname Jennifer Geerlings-Simons, Vice Chair Melvin Bauva, dan Member Comittee International Relations Watamaleo.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Suriname sepakat memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Di antaranya pertukaran informasi mengenai kebijakan legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Kedua belah pihak juga membahas wacana penjajakan Group Kerjasama Bilateral Antar Parlemen (GKSB). Usulan tersebut disambut baik oleh Parlemen Suriname.
"Kita akan saling mendorong kepada pemerintah bahwa dengan
culture yang sama, dengan climate yang sama untuk saling bekerja sama, walaupun jarak antara kedua negara sangat jauh," kata Utut dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Agustus 2019.
Ketua Parlemen Suriname Jennifer Geerlings-Simons menyambut positif wacana kerja sama antar parlemen tersebut karena belum pernah terjalin sebelumnya.
Tak lupa, perwakilan lembaga legislatif Indonesia itu juga mengundang Parlemen Suriname dalam The 2nd World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) di Bali.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto menyambut baik kunjugan muhibah delegasi DPR RI ke Suriname. Menurutnya, diplomasi parlemen bisa mengeratkan hubungan kedua negara.
"Kita tadi melihat Ibu Ketua Parlemen Suriname sudah menyambut baik dan terjadi dialog yang sangat baik dengan kesan bersahabat. Bahkan tidak hanya bersahabat, tapi sudah seperti saudara. Itu mencerminkan dekatnya hubungan Indonesia dengan Suriname. Faktanya memang kita mempunyai kedekatan dan hubungan sejarah dengan Suriname, khususnya dengan keberadaan 13 persen penduduk Suriname yang merupakan keturunan Jawa," ucap Pujianto.
Usai bertemu dengan Ketua Parlemen Suriname, rombongan Delegasi DPR RI melanjutkan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Suriname Mike Faizel Noersalim. Tim Delegasi DPR RI juga akan bertemu dengan sejumlah pimpinan lembaga di Suriname.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)